Obituari: Anwar Congo, Sang Algojo Pembunuh 1000 Orang
- bbc
"Aku melakukan ini pada begitu banyak orang."
"Dia sampai pada suatu titik ketika di mana dia merasa bersalah dengan cara yang sangat murni dan langsung," kata Oppenheimer.
"Dan kurasa itu adalah peringatan moral film ini, bahwa kita sebagai manusia dapat menghancurkan diri kita dengan perbuatan kita."
Tidak akan ada kisah penebusan Hollywood untuk Congo. Dia menikah terlambat, tidak pernah memiliki anak dari darah dagingngya sendiri, dan terus terlibat dalam kejahatan setelah film dirilis. Tetapi The Act of Killing memiliki dampak yang mengubah hidup banyak orang Indonesia yang menontonnya.
Film ini secara resmi dilarang di indonesia, tetapi pemutaran bawah tanah secara privat diadakan setelah film ini dirilis secara internasional. Beberapa dari acara pemutarannya dihentikan secara paksa oleh kelompok-kelompok pro-militer.
"Saya menghadiri salah satu pemutaran terbesar," kata mantan editor BBC Indonesia Rebecca Henschke. "Itu adalah rumah yang penuh sesak dengan suasana yang mirip dengan konser rock dan ada perasaan bahwa dinding kesunyian sedang rusak."
Prodita Sabarini, yang dipaksa menonton film sejarah versi pemerintah di sekolah mengatakan film itu mengubah seluruh perspektifnya.
Seorang prajurit Indonesia mengawasi orang-orang yang dicurigai komunis selama penumapasan komunisme - Getty Images
"Ketika saya menyaksikan The Act of Killing dan melihat para pelaku yang bertingkah sombong, saya tersadar betapa secara moral mereka salah dan saya merasa sangat malu karena saya tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya," katanya.
"Saya malu karena saya tidak lebih kritis."
"Saya ingin negara ini memulai proses pengungkapan kebenaran sehingga bisa ada semacam keadilan."