Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Protes soal Investigasi Tewasnya Randi
- ANTARA FOTO/Jojon
VIVA – Masih belum adanya titik terang pelaku penembakan dua mahasiswa di Kendari, saat unjuk rasa menolak RUU KPK beberapa waktu lalu menuai protes.Â
Dua mahasiswa adalah Immawan Randi dan Yusuf Kurdowi. Keduanya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), meninggal saat demo ricuh di Kendari, pada Kamis 26 September 2019.Â
Almarhum Randi tercatat sebagai salah satu aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Atas belum jelasnya investigasi pelaku penembakan, Dewan Pimpinan Pusat IMM melayangkan protes.
Â
“Ini mulai terlihat seakan pihak kepolisian tidak serius dalam melakukan investigasi terhadap meninggalnya Immawan Randi dan Yusuf Kurdowi pada saat unjuk rasa di Kendari," ujar Ketua Umum DPP IMM Najih Prasetyo, dalam siaran pers pada Jumat 1 November 2019.Â
Protes ini juga dilakukan karena IMM melihat penanganan yang dilakukan terkesan lamban dan setengah hati.Â
Setelah Jenderal Polisi Idham Azis dilantik sebagai kapolri baru, pada Jumat pagi, Najih mendesak agar penyelesaian kasus ini juga dipercepat. Â
“Kami tetap menagih komitmen dari pihak kepolisian khususnya kapolri yang baru saja terpilih untuk membuka mata terhadap kasus ini. Pak Kapolri harus berani untuk terbuka terkait progres investigasi yang dilakukan, sehingga kami dan publik tidak bertanya-tanya apakah kasus ini sebenarnya berjalan, atau justru berjalan di tempat," kata Najih.
Saat ini, katanya, setidaknya ada enam aparat yang diperiksa. Namun belum ada perkembangan berarti yang bisa publik ketahui.Â
Najih mengatakan, IMM akan terus mengawal kasus ini. Bahkan lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membawa kasus ini ke ranah peradilan umum juga jika nanti sudah ada proses di internal.Â
Â
“Kami mengingatkan agar jangan sampai ada upaya untuk mereduksi atau mengalihkan isu ini. Dan saya tekankan bahwa IMM se-Indonesia akan tetap dan selalu mengawal kasus ini sampai dengan selesai dan pelaku mendapatkan hukuman yang berat," katanya.