Logo BBC

Joki Cilik di NTB Tewas: Tuduhan Eksploitasi Anak atas Nama Tradisi

Seorang anak menunggangi seekor kuda dalam pacuan di di Festival Moyo, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 2015 lalu. - Ulet Ifansasti/Getty Images
Seorang anak menunggangi seekor kuda dalam pacuan di di Festival Moyo, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 2015 lalu. - Ulet Ifansasti/Getty Images
Sumber :
  • bbc

Menurut Joko, tradisi pacuan kuda dengan joki anak sudah seharusnya dihentikan dan dievaluasi. Jika ingin tetap mempertahankan tradisi ini, maka syarat dan ketentuannya diperketat. Misalnya, pacuan kuda hanya berlaku untuk joki dewasa dengan standar keamanan yang mumpuni.

"Pacuan kuda adalah olahraga yang berbahaya untuk anak-anak, mau tidak mau kita harus berpikir, hentikan dulu lah," kata Joko.

Segera diatur

Feri Sofiyan, Wakil Wali Kota Bima yang juga menjabat Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Bima, mengaku pihaknya menggodok aturan joki cilik dalam pacuan kuda. Kata dia, aturan ini berangkat dari kematian Sabila.

"Kita dari Pordasi akan coba merumuskan regulasi yang bisa memberikan keamanan, kenyamanan terhadap pacuan kuda ini," katanya saat dihubungi BBC News Indonesia, Selasa (29/10).

Feri Sofiyan mengatakan aturan tersebut meliputi standar keamanan, pembatasan usia joki, asuransi kecelakaan, hingga mendirikan sekolah pacuan kuda.

"Dalam artian, joki-joki yang ada di pacuan akan kita latih, di sekolah dengan mengambilkan guru-guru privat," katanya.

Aturan ini akan dikeluarkan Pordasi NTB, sehingga mengikat seluruh perlombaan pacuan kuda di provinsi ini. Namun, belum diketahui kapan aturan ini akan diberlakukan.