Jazuli PKS: Jika Kita Bersatu, Peristiwa di Papua Tak Terjadi

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Insiden berdarah Wamena, Papua beberapa waktu lalu masih menyisakan kisah pilu. Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini berharap di hari Sumpah Pemuda menjadi momen untuk mempersatukan rakyat terutama dari generasi muda.

Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang ke Oknum Polisi Pembeking Pelaku Kejahatan

Jazuli meyakini jika bersatu maka tragedi di Papua tak akan terjadi. Rasa nasional dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi acuannya.

“Jika kita bersatu, saya yakin peristiwa di Papua tidak akan pernah terjadi. Karena semua kompak dalam menjaga persatuan serta tidak mudah dipecah belah apalagi dihasut yang nantinya akan merugikan bangsa kita” kata Jazuli, dalam keterangan persnya, Senin, 28 Oktober 2019.

Kesaksian Tertulis Saksi Ahli Diduga Disiapkan Jaksa, DPR Minta Kejagung Transparan dan Profesional

Tragedi Wamena sempat menjadi sorotan karena lebih dari 20 orang tewas. Sebagian besar korban tewas merupakan suku etnis pendatang. Akibatnya, ribuan etnis pendatang seperti Jawa dan Minang pun mengungsi dari Wamena, Papua karena merasa terancam keselamatannya.

Meski demikian, Jazuli menekankan saat ini selain Papua, persoalan bangsa masih kompleks. Kata dia, hal lain yang mesti dilakukan membantu pemerintah untuk menyelesaikan satu persatu persoalan yang mendera bangsa. Peran pemuda mesti aktif mendorong kerukunan di masyarakat.

Niat Adukan Kasus, DPR Bilang Persoalan Jaksa Jovi Masalah Sepele

“Kita sadar bahwa bangsa ini banyak persoalan yang satu persatu harus dicarikan solusinya secepat mungkin. Oleh karena itu, jika persatuan ini bisa kita jaga dan tingkatkan," ujar Anggota DPR dari Banten tersebut.

Terkait itu, ia menambahkan status PKS merupakan salah satu partai yang komitmen dalam menghadirkan wakil rakyat dengan usia muda. Kini, tujuh persen anggota parlemen PKS di periode 2019-2024 di bawah usia 30 tahun.

Jazuli mengatakan, keberadaan kader muda bukan hanya sebagai pelengkap. Namun, juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ikhtiar perjuangan PKS di parlemen.

"Mereka hadir bukan karena sebatas keturunan siapa dan darimana asalnya, namun berdasarkan kompetensi dan kapabilitas dalam merit system yang teruji," ujar Jazuli.

Dia pun mengapresiasi banyak pemuda yang peduli dengan persoalan bangsa dengan berani terjun ke politik. Di DPR periode 2019-2024, banyak anggota DPR milenial di bawah usia 30 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya