KMII Kerja Bakti Bersihkan Puing Akibat Topan Hagibis di Chiba
- VIVAnews/Andylala
VIVA – Puluhan warga negara Indonesia (WNI) di Jepang yang tergabung dalam Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) melakukan aksi kemanusiaan kerja bakti bersama warga Jepang yang terdampak topan Hagibis di Kanaya, Futtsu, Distrik Chiba Jepang Minggu 27 Oktober 2019.
Ketua Bidang Sosial KMII, Muhammad David, kepada VIVAnews mengatakan aksi kemanusiaan KMII ini adalah bentuk solidaritas WNI di Jepang atas warga yang terdampak Topan Hagibis.Â
"Insya Allah ini menjadi jembatan dalam membangun rasa empati para korban. Baik dalam interaksi sebagai umat Muslim, maupun sebagai WNI yang ada di Jepang," kata Muhammad David .
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memberikan dukungan penuh aksi kemanusiaan KMII ini. Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Jepang, Tri Purnajaya mengatakan, kegiatan KMII ini adalah bentuk solidaritas sesama umat manusia dalam membantu warga Jepang yang terdampak Topan Hagibis.Â
"WNI di Jepang dari KMII berduka cita atas jatuhnya korban dan kerusakan yang diakibatkan Topan Hagibis. Ini adalah bentuk solidaritas bersama," ujar Tri Purnajaya saat melepas para relawan KMII ke lokasi Kanaya, Futtsu, Distrik Chiba.
Mohamad Yusup salah seorang relawan mengaku tergerak dalam kegiatan kemanusiaan KMII ini. "Kebetulan KMII Jepang mengadakan kegiatan ini. Menjadi kesempatan bagi saya ikut membantu para korban bencana," kata Mohamad Yusuf.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Alinda FM Zein mengaku, terharu dan senang bisa terlibat dalam program kerja bakti KMII di Chiba ini.Â
"Jantungku berdegup kencang memasuki halaman sebuah rumah yang penuh onggokan sampah. Mulai dari mobil rongsok hingga selimut sutra setinggi pintu rumah. Relawan KMII yang berjumlah hampir 50 orang ini bergerak tanpa keluh kesah. Gak kebayang kalau saya mengalami musibah seperti itu," kata Alinda.Â
Salah seorang warga Jepang bernama Aoyama Edomons (60) merasa terharu dan mengapresiasi kerja relawan KMII membantu warga Jepang membersihkan lingkungan yang porak poranda akibat terjangan topan Hagibis.Â
"Kami sangat berterimakasih kepada orang-orang Indonesia. Sudah  lama saya tidak melihat halaman rumah saya yang tertutup sampah yang menggunung," ujar Aoyama Edomons.
Meski tidak ada korban jiwa di lokasi Kanaya, Futtsu, Distrik Chiba ini, namun banyak bangunan rusak karena angin kencang. Aktivitas sosial sudah berjalan normal, tapi masih ada toko yang tutup karena rusak parah. Sebagian warga yang rumahnya rusak masih berada di tempat pengungsian.
Saat Topan Hagibis melanda dua minggu lalu, lebih kurang 10.000 orang dievakuasi dari prefektur Chiba, di sebelah timur Tokyo. Setidaknya 74 orang tewas di seluruh wilayah Jepang tengah dan timur saat Topan Hagibis menyerang. Belasan orang masih dinyatakan hilang dan lebih dari 200 lainnya terluka.