Elang Jawa, Figur Burung Garuda Indonesia Terancam Punah

Elang Jawa terancam punah
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad AR

VIVA – Populasi Elang Jawa kini kian sedikit dan terancam punah. Hasil penelitian Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, elang yang dipilih Presiden Soeharto menjadi lambang negara Garuda Pancasila itu tinggal sekitar 300 pasang.

"Populasinya diperkirakan sangat rendah dari ukuran daerah teritorial individunya, dan ketersediaan yang tersisa. Hasil penelitian tahun 2010 populasi Elang Jawa berkisar 108-542 pasang dengan nilai pertengahan sekitar 325 pasang di alam," kata Kepala Subdit Pengawetan Jenis, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Sri Mulyani, diwawancarai VIVAnews di  Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kamis 24 Oktober 2019.

Sementara jumlahnya di konservasi umum terdapat 14 ekor yang tersebar di empat lembaga konservasi marga satwa, yakni di Ragunan, Kebun Binatang Bandung, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Jawa Timur. Elang Jawa, yang merupakan spesies endemik dari 32 spesies endemik terancan punah di wilayah Jawa dan Bali.

Dalam upaya konservasinya, Elang Jawa dijadikan simbol karena kelangkaannya dan dijadikan burung nasional karena kemiripannya dengan burung Garuda melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 sebagai lambang nasional negara Indonesia.

"Populasi Elang Jawa menghadapi risiko kepunahan, karena kurangnya habitat, karena banyak perubahan peruntukan dan maraknya perburuan untuk perdagangan satwa secara ilegal," kata Sri.

Konservasi

Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, mengisahkan pengalaman pribadinya saat Elang Jawa dipilih sebagai lambang Pancasila dan simbol negara. Tepat 25 tahun silam di tahun 1993, ada dua elang yang berjambul di belakang kepalanya mirip dengan Garuda. Pertama elang asal Sulawesi dan Elang Jawa.

"Waktu itu Pak Presiden Soeharto dan kepanitiaan memilih Elang Jawa karena ada warna kuning keemasannya mirip Garuda, kalau elang Sulawesi warnanya hitam," kata Jansen kepada VIVAnews.

Direktorat Jenderal  Sumber Daya Alam dan Ekosistem bersama mitra konservasi telah menyusun dokumen strategi rencana aksi konservasi atas hak Elang Jawa sejak tahun 2013 hingga 2022 yang merupakan salah satu strategi untuk menjamin populasi habitat Elang Jawa di alam.

Simak Event Liburan Nataru di Taman Safari, Ada Karnaval

Taman Safari Indonesia (TSI) bekerja sama dengan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia membangun kandang Elang Jawa. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa.

Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, Kazushi Ehara menjelaskan, program konservasi Elang Jawa bekerja sama dengan TSI merupakan CSR yang meliputi dua program. Mulai dari perkembangbiakan dan penelitian tentang reproduksi Elang Jawa yang dilaksanakan selama satu tahun.

Ayo, Lestarikan Elang Jawa yang Hanya Bertelur Sebutir dalam Beberapa Tahun

Proses perkembangbiakan Elang Jawa akan dimonitor dan dipelajari oleh peneliti, serta tim ahli dari Taman Safari Indonesia dan universitas lokal. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan perkembangbiakan Elang Jawa di dalam penangkaran atau eksitu.

“Dengan membangun kandang serta penelitian perkembangbiakannya, diharapkan Elang Jawa ini dapat terhindar dari kepunahan, sehingga di kemudian hari masih dapat dilihat oleh anak cucu kita,” ujar Ehara.

Burung 'Garuda Pancasila' Terancam Punah, Peneliti Hadapi Masalah

Kandang perkembangbiakan Elang Jawa ini dibangun sedemikian rupa di lokasi terpisah yang jauh dari keramaian dengan ukuran panjang dan lebar meter dengan tinggi 12 meter. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang yang luas dan tinggi menyerupai tempat tinggal Elang Jawa di alam liar.

Sepasang Elang Jawa akan menempati kandang perkembangbiakan ini. Harapannya, anakan Elang Jawa hasil perkembangbiakan dari pasangan ini jika dinilai sehat secara medis, akan dilepaskan ke habitat alaminya untuk menambah populasi Elang Jawa di alam atau insitu.

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur.

Elang Jawa dan Elang Ular Bido Dilepasliarkan di Kawasan Semeru

Elang Jawa dan Elang Ular Bido dilepasliarkan sebagai kado HUT ke 76 RI sekaligus Hari Konservasi Alam Nasional 2021.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2021