Menkes Terawan Segera Diagnosa BPJS Kesehatan
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, mengaku perlu mendapat penjelasan dari para bawahannya, terutama apa yang terjadi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Lembaga ini, mengalami defisit keuangan, hingga pemerintah terpaksa menaikkan iuran pada 2020 mendatang.
Meminjam cara-cara dalam dunia kedokteran, Terawan mengatakan perlu ada penjabaran masalah-masalah atau diagnosa terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan sebelum mengambil tindakan seperti apa.
"Kalau saya sebagai dokter, saya akan cek diagnosa yang benar, apa yang menjadi masalah. Kemudian terapinya kita kerjakan secepatnya. Hari ini saya belanja masalah dulu," kata Terawan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.
Menangani masalah defisit BPJS Kesehatan ini, menurut dia tidak hanya diselesaikan oleh kementerian yang ia pimpin. Sebab menyangkut lintas kementerian lagi. Sehingga perlu koordinasi yang baik.
"Kan ini sifatnya lintas sektoral, dari BPJS sendiri, dari Kemensos, dari ke mana-mana. Kita akan duduk bersama, dan menyangkut Kemenkeu menyangkut anggaran, harus duduk bersama," jelas Terawan.
Dengan ruwetnya persoalan di BPJS Kesehatan tersebut, Terawan berjanji tetap akan menyelesaikannya. Setelah diagnosa dilakukan dan langkah terapi diambil untuk menyehatkan kembali lembaga tersebut.
"Semua persoalan, semua hal nanti saya selesaikan satu per satu. Namun dengan percepatan," katanya.