Akbar Tanjung dan Ilham Habibie Serukan SDM Unggul Era Jokowi
- VIVAnews/Eka Permadi
VIVA – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengungkapkan sumber daya manusia unggul untuk penguasaan teknologi menjadi tantangan bagi Jokowi-Ma'ruf ke depan. Menurutnya, Jokowi sudah menjawab sebagian tantangan tersebut pada periode sebelumnya.
"Kalau yang ini lebih banyak pada Indonesia Maju. Lebih pada bidang teknologi, ekonomi, bidang pembangunan birokrasi, sebagaimana pidato-pidato Pak Jokowi kemarin," kata Akbar.
Saat sarasehan kebangsaan Forum Pejuang NKRI dengan tema “Negara Indonesia Maju Hanya Oleh Bangsa Indonesia Sendiri” di kawasan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan pidato Jokowi menegaskan keinginan membangun bangsa Indonesia yang mandiri dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.
"Indonesia maju sudah menjadi ikon kita terutama Pak Jokowi sebagai Presiden yang kemarin juga sudah dilantik. Bagaimana menjadikan Indonesia maju ya oleh bangsa Indonesia sendiri," ucapnya.
Sementara itu, putra almarhum Presiden BJ Habibie, Ilham Habibie, dalam kesempatan ini menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur Indonesia secara mandiri. Dan di periode awal Jokowi telah berupaya membangun infrastruktur transportasi darat, laut dan udara.
"Kalau kita saat ini infrastruktur sudah ada, smart city, smart tol, smart airport, smart sea port, ini harus dikoneksikan supaya kita memantapkan satu optimalisasi sistem transportasi," ujarnya.
Selain itu Ilham mengingat akan pentingnya pembangunan infrastruktur sektor IT. Hal itu disebut menjadi salah satu kunci Indonesia menjadi negara maju.
"Kita ini negara besar, bukan negara kecil. Besar dengan 270 jumlah penduduk saat ini. Dalam waktu dekat insya Allah 2030 di atas 300 juta kita ini negara kelima terbesar di dunia. Untuk menjadi negara maju atau tidak itu diputuskan oleh bangsa kita sendiri bukan diputuskan orang lain," katanya.
Selain dua tokoh tersebut berupa tokoh lain yang hadir di antaranya Letjen TNI Agus Widjojo, Richardus Eko Indrajid, Soeleman Soemawinata dan Mudjia Raharjo. (ase)