Kontras Minta Jokowi Bentuk TGPF Independen Usut Kasus Novel

Kontras saat diskusi di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Ridho Permana

VIVA – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani mengatakan, demokrasi era Presiden Joko Widodo mundur dan murung. Salah satu tandanya, soal kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang tidak terungkap dan revisi terhadap UU KPK.

Harun Masiku 5 Tahun Buron, KPK: Kita Tidak Bengong Saja Mencari

"Demokrasi kita saat ini tidak hanya mundur, tapi murung. KPK dan novel hanya satu kasus," kata Yati saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 Oktober 2019.

Yati menilai, Jokowi bakal merusak citranya sendiri jika tidak kunjung menyelesaikan kasus tersebut. Jokowi disarankan untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen karena polisi gagal mengungkap kasus Novel selama dua tahun lebih. "Kalau tidak membentuk TGPF independen, presiden merusak reputasinya sendiri," ujarnya.

Respons Ketua KPK soal Satori Klaim Semua Anggota Komisi XI DPR Terima Dana CSR BI

Menurut Yati, saat ini bola berada di tangan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Novel dan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) KPK untuk membatalkan yang bermasalah. "Bolanya untuk Perppu dan Novel Baswedan ada di presiden," katanya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat RI menyetujui pengesahan RUU KPK yang baru. Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas menjelaskan, proses yang terjadi selama pembahasan RUU KPK. Ada tujuh fraksi menyatakan setuju, dua fraksi menolak dengan catatan, dan satu fraksi belum memberikan tanggapan. Ia juga memaparkan poin-poin revisi. Pengesahan dilakukan dalam sidang paripurna di kompleks DPR, Selasa, 17 September 2019.

Harun Masiku Ganti Status Kewarganegaraan? KPK Enggan Berandai-andai
Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap.

Yudi Purnomo Sebut Eks Pimpinan KPK Bisa Diperiksa di Kasus Harun Masiku, Ini Alasannya

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo bicara peluang eks Pimpinan KPK diperiksa dalam kasus korupsi Harun Masiku.

img_title
VIVA.co.id
5 Januari 2025