Menag Luncurkan Buku Formula Manajemen Ibadah Haji
- Ridho Permana
VIVA – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, meluncurkan buku formula 5-5-3 dalam manajemen ibadah haji. Buku ini ditulis Helmi Hidayat dan berisi panduan bagi petugas haji dan seluruh pemangku kepentingan memberikan pelayanan yang maksimal terhadap para jemaah.
Lukman menjelaskan, formula ini adalah tahapan dalam penyelenggaraan ibadah haji, terkait dengan pra wukuf, saat wukuf atau puncak haji dan pasca wukuf.
"Sederhananya, setiap menjelang puncak haji atau wukuf, saya selalu mengumpulkan petugas haji di Mekah. Kita memberikan pembekalan. Semua berkumpul, pimpinan DPR, lembaga negara lainnya. Sejak berapa tahun yang lalu, saya berpikir saya harus bicara apa? Saya harus bicara sesuatu yang detail yang harus dicermati oleh setiap petugas haji," kata Lukman di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat 18 Oktober 2019.
"Karena haji itu ada tiga tahapan, maka itu yang harus saya khususkan saat pra wukuf, saat wukuf dan pasca wukuf," katanya.
Lukman mencontohkan, dari formula tersebut. Lima di antaranya antara lain, bagaimana petugas haji bisa mengantisipasi bus sholawat tidak beroperasi. Selain itu dampak terhentinya katering.
"Pertama petugas harus menyadari tidak beroperasi bus sholawat. Artinya akses jemaah haji kita macet ketika hendak wukuf. Kedua, apa dampak terhentinya distribusi katering, ketika juga perhatikan kondisi kesehatan jemaah. Keempat menekankan kepada jemaah aktivitas apa saja yang akan dilakukan. Terakhir soal manasik haji," kata dia.
Sementara itu, Helmi sebagai penulis buku mengaku baru menyadari betapa luar biasanya manajemen pelaksanaan ibadah haji ketika dia diminta menjadi petugas haji. Ia menulis buku tersebut karena merasa perlu ada yang menuangkan pemikiran dari menag, dirjen dan lainnya.
"Awalnya saya sering berburuk sangka soal penyelenggaraan ibadah haji. Setelah saya diminta, saya baru tahu betapa luar biasanya sinergitas para petugas dan instansi untuk memberikan pelayanan kepada jemaah," ujar Helmi.