Ada 8 Siswa SMK 2 Muhammadiyah Malang yang Ditampar Motivator

SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Kota Malang yang dikenal sebagai dunia pendidikan tercoreng oleh ulah seorang motivator bernama Agus Setiawan. Dia menampar delapan siswa dalam sebuah kegiatan seminar di SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang. Kejadian itu terjadi pada Kamis, 17 Oktober 2019.

Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Begini Kondisi Memilukan Siswa di Surabaya!

Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah, Nur Cholis mengatakan bahwa kegiatan seminar rutin dilakukan oleh sekolahan. Namun, peristiwa kekerasan terhadap siswa baru pertama kali terjadi. Kegiatan ini bertema, "Seminar Motivasi Berwirausaha".

"Agus ini orang luar sekolah, motivator kewirausahaan. Seminar diikuti semua siswa mulai kelas X hingga XII. Ada 125 siswa yang ikut, yang ditampar 8 siswa oleh Agus," kata Nur Cholis, Jumat, 18 Oktober 2019.

Kemensos Akan Perkuat Kemitraan Penanganan Kasus Kekerasan pada Anak

Nur Cholis mengungkapkan awalnya seminar berjalan baik-baik saja. Ia bahkan ikut dalam kegiatan itu. Beberapa menit kemudian dia meninggalkan ruangan seminar. Saat tidak ada dirinya, terjadi insiden siswa ditampar oleh Agus.

"Ada 8 siswa yang ditampar, mereka dipukul karena ada yang salah ketik, semuanya siswa laki-laki. Bahkan saya tahunya, setelah video itu viral. Ada siswa yang merekam kemudian update di media sosial," ujar Nur Cholis.

Ibu Tiri Siksa Anak hingga Tewas dan Jasadnya Dimasukkan dalam Karung, Ini Motifnya

Nur Cholis mengatakan, seminar selesai pada pukul 11.30 WIB. Sementara video sudah viral di media sosial. Setelah dikonfirmasi oleh pihak sekolah, akhirnya pada pukul 12.30 WIB Agus kembali ke sekolah untuk meminta maaf kepada para siswa.

Bahkan, Nur Cholis memerintahkan siswa untuk merekam pernyataan maaf Agus kepada siswa. Meski selesai secara pribadi dengan siswa, Nur Cholis memastikan secara kelembagaan proses ini tetap berlanjut. Apalagi, Polres Malang Kota sedang mendalami kasus kekerasan motivator kepada siswa.

"Sebenarnya sudah clear secara pribadi tapi secara kelembagaan tetap. Kita serahkan pada polisi, kepada orang tua sudah kita sampaikan bahwa itu bukan kesalahan sekolah, itu karena musibah. Sekolah memastikan akan mendampingi siswa dalam kasus ini," tutur Nur Cholis.

Sementara itu, Agus diduga emosional saat pemaparan materi terjadi kesalahan tulisan di mana seharusnya tertulis "Goblok" namun tertulis "Goblog". Siswa yang mengikuti kegiatan itu pun tertawa. 

Diduga tersinggung, Agus lantas memanggil delapan siswa ke depan. Setelah itu, secara bergantian siswa digampar satu persatu oleh Agus dihadapan siswa lainnya.

Tega! Ayah di Majalengka Ikat Leher Dua Anaknya Pakai Rantai

Tega! Ayah di Majalengka Ikat Leher Dua Anaknya yang Masih Bocah Pakai Rantai, Alasannya Karena...

Seorang Ayah di Desa Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tega merantai leher dua anaknya yang masih bocah lantaran anaknya kerap curi uang untuk jajan.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024