Jelang Pelantikan Jokowi, Rais Aam PBNU: Hormati dan Taati Pemimpin
- ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
VIVA – Puluhan ulama dan ribuan santri dari berbagai daerah menghadiri istighosah bertajuk 'Mengetuk Langit Menebar Damai' di Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Istighosah ini digelar relawan santri dalam Master C19 KMA (Kiai Maruf Amin).
Istighosah ini digelar menjelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Salah satu tokoh ulama yang hadir adalah Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar.
Dalam tausyiahnya, Miftahul menyampaikan momen Pilpres 2019 sudah selesai. Saatnya, kini bersatu untuk mengakhiri perbedaan pandangan politik.
Ia menekankan pasangan Jokowi-Ma'ruf sudah dipilih sesuai konstitusi sebagai pemimpin negara untuk lima tahun ke depan. Merajut persatuan menurutnya menjadi perhatian bersama demi keutuhan masyarakat.
"Presiden dan wakil presiden sudah terpilih. Kita sebagai umat sudah seharusnya menghormati dan mentaati dan tauladani para pemimpin," ujar Kiai Miftahul, seperti disampaikan dalam keterangannya, Kamis malam, 17 Oktober 2019.
Sementara, Ketua Dewan Pakar Master C19, Juri Ardiantoro mengatakan acara istighosah yang digelar ini sebagai rangkaian acara penyejuk sebelum pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Eks Ketua KPU itu tak menampik usai pergelaran Pilpres 2019, polarisasi masih terasa.
Bahkan, kata dia, jelang pelantikan kepala negara pun, dinamika politik pun masih terlihat seperti di media sosial. Menurutnya, hal ini berdampak berdampak di masyarakat luas.
"Karena itu dibutuhkan kegiatan yang menyejukkan bagi masyarakat jelang pelantikan Pak Jokowi-Kiai Maruf ini. Tujuannya untuk menyatukan, mendoakan yang terbaik untuk kelancaran pelantikan nanti," tutur Juri.
Minggu 20 Oktober 2019 pukul 14.30 WIB akan menjadi momen bersejarah. MPR akan melantik Jokowi-Ma'ruf. Sejumlah rangkaian acara pun sudah disiapkan oleh panitia.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya menegaskan aparat gabungan siap mengamankan pelantikan Jokowi-Maruf Amin pada Minggu, 20 Oktober 2019. Menurut Hadi, ada sekitar tiga puluh ribu aparat gabungan dari TNI-Polri yang akan bertugas.
Dia menekankan tiga pimpinan matra TNI ditambah Kapolri Tito Karnavian siap mengemban tugas keamanan tersebut.
"Panglima TNI dan Kapolri, KSAD, KSAU, KSAL, siap melaksanakan tugas tersebut," ujar Hadi usai apel persiapan pengamanan pelantikan di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019
Hadi menyampaikan, komposisi tiga puluh ribu aparat dibagi ke dalam tiga ring. Rinciannya, ring satu merupakan lingkaran terdekat presiden - wapres yang akan diamankan Pasukan Pengaman Presiden. Sisanya ring dua yang masih diamankan TNI. Kemudian, ring tiga diamankan pasukan gabungan dari TNI-Polri.