Helikopter di Papua Ditembaki Separatis di Ketinggian 8.500 Kaki
- VIVAnews/Desius Timika
VIVA – Pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Services, Dan Cristian Muntenau mengakui helikopter mereka diserang tembakan oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) sebanyak tiga kali tembakan.
Helikopter yang sebelumnya membawa bahan makanan itu ditembaki dalam perjalanan ke PT Material Tunggal Teknik (PT MTT) atau di sekitar area udara Kampung Mayubery, Distrik Ilaga Utara.Â
"Penembakan terjadi pada saat kecepatan helikopter berada pada 10 KH," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Dariyanto setelah pilot Dan Cristian Muntenau beserta penumpang  Agung Dedi Hidayat memberikan keterangan di Polsek Ilaga, Kamis 17 Oktober 2019.
Helikopter PK-IWD itu ditembaki oleh Kelompok Separatis Bersenjata yang diduga Kelompok Lekagak Telenggeng sebanyak tiga kali tembakan, mengenai pintu bawah kiri helikopter tembus kaca depan dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Helikopter ditembak saat berada di ketinggian 8.500 feet atau 2.590 meter dari permukaan laut (290 meter dari permukaan tanah). Adapun perkiraan jarak tembak TKP dengan PT MTT sejauh 5 nautical mile (Nm) atau 9,26 kilometer.
Setelah insiden penembakan yang menyebabkan lubang di helikopter tersebut, kata kapendam, pilot Dan Cristian Munteanu dan Agung Dedi Hidayat langsung menuju ke Koramil Ilaga untuk melaporkan kejadian tersebut.Â
Selanjutnya, bersama anggota Koramil Ilaga, pilot mendatangi Mapolsek Ilaga guna memberikan keterangan tentang insiden penembakan. Menurut kapendam, helikopter yang ditembak itu langsung berangkat menuju Bandara Moses Kilangin Timika, karena masih layak terbang.
"Sampai dengan berita ini diturunkan situasi di Wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak masih dalam keadaan aman terkendali. Kita akan berkoordinasi dengan pihak polda untuk mengidentifikasi dan mencari pelaku penembakan heli tersebut," tutur kapendam.
Sebelumnya, di area Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak telah terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) yang diduga dari Kelompok Lekagak Telenggeng terhadap Helikopter PK-IWD milik PT Intan Angkasa Air Service dengan pilot Dan Cristian Munteanu dan satu orang penumpang pekerja pembangunan tower jaringan BTS Telkomsel Agung Dedi Hidayat, pada Rabu kemarin.
Insiden tersebut terjadi saat helikopter PK-IWD yang diterbangkan oleh pilot Dan Cristian Muntenau take off dari PT MTT (Material Tunggal Teknik), Jalan Ilaga-Gome, Distrik Ilaga yang membawa bahan makanan untuk didistribusikan ke tempat pembangunan tower jaringan BTS B6 Telkomsel serta masyarakat yang berada di area Distrik Ilaga Utara.