Ali Imron Sebut Abu Rara Terpapar Radikal Garis Keras

Pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Bara.
Sumber :
  • istimewa

VIVAnews - Pelaku Bom Bali I, Ali Imron, turut buka suara terkait penyerangan terhadap Menko Polhukam, Wiranto. Menurut Ali Imron, penusuk Wiranto, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara terpapar radikal garis keras.

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

Ia menjelaskan, pemahaman seperti itu, menilai yang Islam statusnya thogut dan non Islam itu kafir. Bagi Ali, pemahaman kelompok Abu Rara tidak mungkin mendirikan negara Islam tanpa jihad dan perang. Oleh karena itu, mereka akan melakukan jihad sampai kapan pun dan di manapun.

"Pemahaman yang paling keras itulah yang mendasari penyerangan terhadap Pak Wiranto. Yang paling radikal adalah teroris yang memiliki pemahaman, Indonesia tidak memiliki negara Islam semuanya. Yang Islam statusnya thogut, dan non Islam itu kafir. Itu yang berat," kata Ali Imron saat ditanya di acara ILC dengan tema, Misteri Penusuk Wiranto, Selasa, 15 Oktober 2019.

Deretan Penasihat Khusus Prabowo, Ada Luhut, Dudung, hingga Terawan

Ali Imron menegaskan, tidak penting latar belakang pelaku penusukan terhadap Wiranto. Esensinya soal pemahaman yang radikal dan itu jelas aksi terorisme.

"Apa yang terjadi itu jelas aksi terorisme. Asalnya dari mana tidak penting. Latar belakang itu tidak bisa jadi dasar kita menyimpulkan. Artinya bahwa aksi seperti itu bukan sesuatu yang mustahil. Yang diserang polisi karena menangkap teman-temannya, begitu juga dengan pejabat negara," katanya.

Debat Panas BJ Habibie dan Prabowo usai Dicopot dari Pangkostrad: Presiden Apa Anda? Naif!

Ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia yang masih memiliki pemahaman yang setengah radikal, segera sadar.

"Ayo sadar, yang setengah radikal. Kalau masih NKRI ayo sadar," kata dia.

Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto melantik 7 Penasihat Khusus yang digelar di Istana Negara Jakarta, 22 Oktober 2024, dari 7 penasihat khusus, 4 diantaranya adalah Jenderal TNI

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024