Pola Komunikasi Kelompok Abu Rara Lewat Facebook dan Telegram

Suami istri pelaku penusukan Wiranto
Sumber :
  • istimewa

VIVAnews - Karopenmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara penusuk Menko Polhukam, Wiranto, memang sudah dipantau Densus 88 tiga bulan belakangan. Abu Rara diketahui berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Abu Zee.

Daftar Nama Penasihat Khusus Presiden Prabowo dan Bidang-bidangnya

"Perlu saya sampaikan kejadian sebenarnya, untuk Abu Rara memang sudah terpantau tiga bulan lebih berafiliasi dengan JAD kelompok Abu Zee," kata Dedy di acara ILC dengan tema, Misteri Penusuk Wiranto, Selasa 15 Oktober 2019.

Dedy menjelaskan, ada pola yang digunakan kelompok tersebut. Ada lima pola yang dilakukan kelompok tersebut. Untuk Abu Rara baru masuk pola ketiga.

Deretan Penasihat Khusus Prabowo, Ada Luhut, Dudung, hingga Terawan

"Kenapa tidak langsung dilakukan penegakan hukum kepada Abu Rara. Ada lima pola, tahap persiapan. Ini pola rekrutmen yang dilakukan tokoh senior. Setelah direkrut, mereka melakukan pengakuan. Pola kedua, ada doktrin ajaran yang dilakukan senior. Kemudian taklim khusus, tambahan ilmu pengetahuan maupun terkait ilmu yang disampaikan," katanya.

"Abu Rara baru tahap tiga. Amaliah belum bisa dilakukan. Keempat, aidat. Sudah bisa ditindak. Dia sudah lakukan pelatihan peperangan, latihan. Lalu kelima amaliah," katanya.

Debat Panas BJ Habibie dan Prabowo usai Dicopot dari Pangkostrad: Presiden Apa Anda? Naif!

Dedy menuturkan, jejaring sosial yang digunakan adalah Facebook dan telegram. Untuk Facebook terus dipantau Kepolisian, namun komunikasi lewat telegram belum terpantau.

"Jejaring media sosial itu lewat Facebook. Sebelum melakukan penyerangan, ia menyampaikan ke grup telegram mereka," katanya. [mus]

Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang 4 Jenderal TNI 'Pembisik' Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto melantik 7 Penasihat Khusus yang digelar di Istana Negara Jakarta, 22 Oktober 2024, dari 7 penasihat khusus, 4 diantaranya adalah Jenderal TNI

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024