Keluarga di Gubuk Reyot, Warga: Bapaknya Pernah Naik Motor Besar

Gubuk reyot milik keluarga di Kalimantan Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Ngadri.

VIVAnews - Kisah satu keluarga empat anak yang tinggal di sebuah gubuk, Gang Kelompok Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, viral di media sosial.

Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Targetkan Pertumbunan Ekonomi 6,5 Persen

Belakangan ini, muncul kabar yang simpang siur sehingga menyebabkan warga bertanya-tanya fakta yang terjadi sebenarnya. Begitu juga latar belakang kehidupan sosial keluarga Sapri dan Lena yang memiliki empat anak laki-laki hingga tinggal di sebuah gubuk di Gang Kelompok Tani.

Salah satu warga Gang Swadaya 1, Jalan Situt Mahmud, YN, mengatakan kalau pasangan suami istri Sapri dan Lena merupakan pasangan yang menikah di bawah tangan atau nikah siri. YN mengetahui hal tersebut lantaran Lena pernah curhat tentang masalah keluarganya.

Sesi Ketiga KTT G20, Presiden Prabowo Bicara soal Kemiskinan hingga Kelaparan

"Ibu Lena menikah dengan Pak Sapri itu sudah memiliki dua anak dari suami yang lama. Dan suami Lena awalnya orang Taiwan, setelah menikah dengan Sapri dapatlah dua anak sehingga jumlahnya empat orang," kata YN kepada VIVAnews pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Lebih lanjut, YN mengatakan keluarga Sapri kurang lebih 9 bulan tinggal di Gang Swadaya 1 bersama dengan bapaknya. Kehidupan Lena normal seperti keluarga yang lainnya, Bahkan baju saja dicucikan orang dan lauk pauk kadang beli di warung.

PPN Naik Jadi 12 Persen Bisa Bikin Kemiskinan Makin Parah hingga Wisman Ogah ke Indonesia

"Kalau dikatakan orang tidak mampu, sebenarnya tidak juga. Karena selama tinggal di Gang Swadaya anak ibu Lena ada menggunakan motor beat dan bapaknya pernah terlihat menggunakan motor besar. Tapi kita belum mengetahui pasti itu motor Pak Sapri atau minjam dari temannya," kata YN yang meminta agar namanya tidak disebutkan.

Tapi sebelum Sapri pindah ke Gang kelompok tani, motor besar berwarna merah masih terlihat dikendarai Sapri. Tapi sekarang motor tersebut masih ada atau tidak Yn tidak mengetahui.

"Setelah keluarga Ibu Lena dan Pak Sapri pindah ke Gang Kelompok Tani, akhir-akhir ini ada orang yang mencari Ibu Lena. Katanya orang mencari Ibu Lena orang koperasi, cuma masalahnya apa kita kurang tahu," ujarnya.

YN menambahkan kalau anak Lena waktu tinggal di Gang Swadaya 1 juga pernah mendapatkan bantuan sepeda dari Dinas Sosial untuk berjualan tahu. Tapi sepeda tersebut digadai dan dapat kabar terakhir dijual kepada orang.

Sementara itu, Sani, warga Gang Swadaya 1 menuturkan kalau ia memang pernah melihat Sapri mengendarai motor besar. Tapi motor tersebut dipakai Sapri tidak lama, sekitar satu bulan.

"Selama tinggal di Gang Swadaya 1 keluarga Sapri bersama keluarganya baik-baik saja, dan ada sejumlah bantuan dari pemerintah seperti beras dan yang lainnya," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya