Situasi Membaik, Ratusan Pengungsi Kembali ke Wamena
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVAnews - Situasi Distrik Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, Papua, kini berangsur membaik setelah sebelumnya sempat dilanda kerusuhan. Ratusan pengungsi sudah dipulangkan kembali ke daerah tersebut.
"Total pengungsi yang sudah kembali ke Wamena dari Jayapura ada 293 orang," kata Komandan Lanud Silas Papare, Marsma Tri Bowo Budi Santoso, kepada wartawan, Senin, 14 Oktober 2019.
Bowo menuturkan pemulangan pengungsi dilakukan bertahap. Terakhir pada Jumat, 11 Oktober 2019 lalu sebanyak 104 pengungsi kembali ke Wamena dengan menggunakan pesawat Hercules.
“Terdiri dari 78 orang dewasa dan 26 anak-anak,” ujarnya.
Kepada anak-anak usia sekolah, Bowo mengatakan Lanud Silas Papare memberi bingkisan berupa perlengkapan sekolah. Tujuannya, agar mereka mau dan kembali bersemangat sekolah.
“Bingkisan berupa tas sekolah, yang di dalamnya berisi sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya. Sementara untuk pengungsi dewasa dibekali dengan sembako secukupnya," kata Bowo.
Untuk kelancaran pemulangan pengungsi, lanjut Bowo, saat ini Lanud Silas Papare telah membuka sejumlah posko sebagai tempat pendataan dan pendaftaran masyarakat yang akan kembali ke Wamena. Posko berada di sekitar Sentani dan Kota Jayapura.
"Setiap sore, kami mengumpulkan data dari setiap posko. Jika jumlahnya mencapai 70 orang, maka akan kita berangkatkan esok harinya," tutur Bowo.
Sementara itu, Wakil Kepala Polres Jayawijaya, AKP Leonard Yoga, mengatakan situasi dan kondisi keamanan di Wamena saat ini sudah kondusif pasca-penikaman warga di Jembatan Wouma pada Sabtu lalu. Patroli juga ditingkatkan agar tidak kecolongan.
Sedangkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan dalam waktu sepekan ke depan, Bandara Wamena akan kembali beroperasi secara normal setelah sempat dihentikan menyusul aksi demo anarkis yang terjadi 23 September 2019.
“Mestinya dalam waktu tidak sampai seminggu (Bandara Wamena) akan normal. Karena saya pikir sudah aman. Saya dapat info, baik dari Pak Kapolda maupun Pak Panglima, bahwa sudah relatif aman. Jadi segera akan dilaksanakan (operasionalnya),” kata Budi Karya.
Meski kondisi Wamena berangsur aman, masih ada upaya-upaya provokasi oleh kelompok separatis Papua lewat media sosial. Misalnya laman Facebook ‘Free Papua Movement Australia’ yang menyampaikan narasi harus disegerakannya intervensi ke Papua Barat dengan alasan masih adanya kekerasan.
Kemudian, laman Facebook ‘TPNPB’ yang menyampaikan narasi tak berdasar bahwa akan adan razia skala besar di Jayawijaya untuk mencari oknum-oknum yang masih melakukan kekerasan.