Pengungsi dari Wamena asal Sulut Trauma, Takut Balik Lagi
- VIVAnews/Aman Hasibuan
VIVAnews - Kloter terakhir pengungsi kerusuhan Wamena asal Sulawesi Utara berjumlah 128 orang tiba di Pelabuhan Bitung menumpang kapal Pelni, KM Sinabung. Sebelumnya, 48 warga telah tiba lebih dulu di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Kamis, 10 Oktober 2019, lalu menumpang pesawat TNI AU C-130 Noreg A-1332. Total yang telah kembali ke Sulut berjumlah 176 orang.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Sulut, Mecky Onibala yang menjemput di Pelabuhan Bitung mengatakan kepulangan warga Wamena asal Sulut ini difasilitasi Pemprov Sulut.
“Ini merupakan bentuk perhatian Pemprov Sulut dalam penanganan pengungsi warga Sulut di Wamena agar bisa kembali ke kampung halaman mereka. Saat ini ada 128 warga Sulut yang datang melalui jalur laut,” katanya di Manado, Senin 14 Oktober 2019.
Ia mengatakan warga Sulut dari Wamena yang tiba di Sulut baik di Bandara Sam Ratulangi maupun di Pelabuhan Bitung sebelumnya dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Lalu mereka diantar ke rumah masing–masing.
“Langkah selanjutnya memfasilitasi mereka dengan memberikan lapangan kerja. Kalau misalnya diantara mereka ada yang PNS dan ingin pindah ke Sulut, kami akan fasilitasi dan permudah,” katanya.
Diana Kumambow, pengungsi Wamena asal Sulut mengungkapkan kegembiraanya bisa pulang ke kampung halaman. “Terima kasih buat Tuhan. Terima kepada Pemprov Sulut yang telah membantu keluar dari Wamena. Kami ingin pulang karena trauma kejadian di Wamena. Kami ingin pindah di Manado saja. Sekalian ingin lanjutkan studi anak saya, karena di Wamena sangat mencekam,” katanya. (ren)