Kalau Enggak Jadi Menteri Lagi, Mohamad Nasir Ingin Kembali Jadi Dosen
- VIVAnews/Syaefullah
VIVA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengaku masih belum mengetahui apakah dirinya akan kembali ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi menteri untuk Kabinet Kerja periode II.
Namun begitu, apabila tidak dipilih lagi oleh Presiden Jokowi pada periode dua jabatan ini, maka Nasir akan kembali mengajar di perguruan tinggi. Karena, jabatan sebagai menteri itu adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik.
"Saya kan dosen, enggak jadi menteri ya kembali jadi dosen. Jabatan itu adalah amanah, saya enggak pernah dulu, saya pengin jadi menteri. Saya dipanggil jadi menteri, ya jalani," kata Mohamad Nasir di kantornya, kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.
Meskipun nantinya tidak lagi menjabat sebagai Menristekdikti, namun Nasir telah menitipkan warisan sejumlah pekerjaan untuk dijalankan menteri penggantinya.
"Kami sudah titipkan semuanya. Siapapun yang menggantikan saya sudah membuat rencana strategis untuk 2020-2024 yang kami ajukan ke presiden," ujarnya.
Ia menjelaskan, hal yang menjadi prioritas untuk menteri selanjutnya adalah bagaimana riset perguruan tinggi ini masuk kelas dunia. Riset nasional harus makin tahun, harus makin meningkat. Saat ini jumlah riset nasional masih sudah tercapai di 34 ribu.
"Bagaimana di 2024 bisa mencapai 50 sampai 60 ribu, itu yang penting, yang harus kita dorong terus. Kita di Asia bisa masuk 10 besar, tapi di Asia Tenggara kita sudah nomor 1. Nah ini yang harus kita dorong. Harus bekerja keras," katanya.
Kemudian, mantan Rektor Universitas Dipenogoro itu mendorong agar perguruan tinggi di Indonesia ini bisa masuk kelas dunia. Dan ini tugas untuk menteri yang akan datang.