Logo DW

Hidup Sunyi Orang dengan Gangguan Jiwa

HRW/Andrea Star Reese
HRW/Andrea Star Reese
Sumber :
  • dw

Penyakit Serius

Penyakit gangguan mental merupakan penyakit serius yang bisa berakibat fatal bagi si penderita. Di Indonesia sendiri kondisi penanganan kesehatan mental masih belum menjadi isu yang teramat penting dibandingkan dengan penyakit-penyakit yang mengancam keselamatan nyawa lainnya.

Padahal menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan pada usia 15 tahun mencapai 14 juta orang, atau 6 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara itu, prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia tercatat 400 ribu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip Republika (16/10/2018), angka bunuh diri di Indonesia mengalami tren peningkatan. Tahun 2010 tercatat 1,8 per 100 ribu jiwa atau sekitar 5.000 per tahun, sedangkan pada 2012 meningkat menjadi 4,3 per 100 ribu jiwa atau sekitar 10 ribu per tahun. Secara global, setiap tahun lebih dari 800 ribu orang meninggal akibat bunuh diri atau satu kematian setiap 40 detik.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit gangguan mental, tentunya diperlukan konsultasi dengan dokter atau ahlinya. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat kita lebih awas terhadap kemungkinan terkena gangguan jiwa. Misalnya, penyakit mental berpotensi menyerang mereka yang berusia akhir remaja hingga usia awal 20-an.

Sebenarnya gejala penyakit mental sudah bisa ditemukan pada anak-anak usia 9 atau 10 tahun, namun gejala itu tertutupi dengan tingkat stres yang lebih kecil dibandingkan saat menginjak usia awal dewasa. Beberapa gejala lainnya adalah perasaan murung yang berkepanjangan, cemas berlebihan, paranoid, dan banyak lagi. Bagi anak-anak usia remaja, gejala yang patut diperhatikan adalah adanya kecenderungan untuk mengisolasi diri dari pergaulan sosial.

Menghadapi ODGJ