Kualitas Udara di Jambi Masih Berbahaya

Asap tebal akibat kebakaran hutan
Sumber :
  • VIVAnews/Ngadri

VIVA – Kabut asap di Jambi semakin parah karena kebakaran hutan dan lahan di sejumlah Kabupaten Jambi belum juga padam. 

77,11 Hektare Lahan di Palangka Raya Terbakar dalam 10 Bulan, BPBD Ingatkan Kejadian Tahun 2015

Informasi dihimpun VIVAnews, akibat kabut asap tersebut, udara di Jambi semakin tidak sehat dan berbahaya. Dari data Pemerintah Kota Jambi, Minggu,  13 Oktober 2019, sekitar pukul 21.30 WIB, PM 2,5 senilai 168 dengan status udara sangat tidak sehat.

Kabag Humas Pemerintah Kota Jambi, Abu Bakar, mengatakan udara di Jambi tidak sehat akibat kabut asap yang tidak hilang sampai sekarang. 

7 Produk Baru Solusi Air dan Udara, Tawarkan Perlindungan Keselamatan

"Kualitas udara di Jambi mulai dari tidak sehat sampai berbahaya, " ujar Abu Bakar, Senin, 14 Oktober 2019.

Akibat kebakaran hutan dan lahan semakin parah, udara di Jambi mulai pagi, sore, malam diselimuti kabut asap. "Sebelumnya udara Jambi sehat dan sekarang udara kembali berbahaya karena kabut asap," kata dia.

Hari Ini Kualitas Udara di Jakarta Jadi yang Terburuk Kedua di Dunia

Dampak kabut asap, sekolah mulai PAUD, TK, SD dan SMP diundur masuk menjadi 08.30 WIB dan masyarakat diharapkan pakai masker. "Sekolah tetap masuk dan diharapkan siswa, guru dan masyarakat pakai masker saat beraktivitas," ujarnya. 

Diketahui, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah Kabupaten Jambi kebanyakan di Kecamatan Kumpe Kabupaten Muaro. Saat ini tim satgas karhutla Jambi terus berjibaku memadamkan api. (ase)

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Fa

Menteri Hanif Blak-blakan soal Banyaknya Laboratorium Lingkungan di RI Belum Terintegrasi

Menteri Lingkungan Hidup meminta agar laboratorium di bawah kementeriannya terintegrasi menyeluruh. Ada 1.426 laboratorium terakreditasi tapi hanya 221 teregistrasi.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2024