Kebakaran di Gunung Semeru Masih Terjadi, Sudah 105 Hektare Terbakar
- Lucky/ Malang
VIVA – Kebakaran di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih terjadi dan terus meluas. Hingga saat ini, pemadaman kebakaran masih dilakukan di area Curah Potong, Ranupani.
"Lokasi ini memiliki medan yang sangat curam dan berbukit. Faktor angin yang sangat kencang dan cuaca panas, mengakibatkan seresah dan semak kering mudah terbakar. Pemadaman di blok curah potong seluas 1 hektare," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS, Syarif Hidayat, Minggu, 13 Oktober 2019.
Syarif mengatakan, hingga saat ini luas area kebakaran sudah mencapai 105 hektare. Sementara beberapa blok sudah bisa dipadamkan oleh personel di lapangan. Relawan yang melakukan pemadaman terdiri dari Petugas TNBTS, masyarakat mitra Polhut, masyarakat Peduli Api Ranupani, tim evakuasi, PKL dan masyarakat Ranu Pani.
"Titik-titik api karhut yang sudah berhasil dipadamkan di wilayah Semeru, berada di Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Po,o, Kemlamdingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Bantengan, Pasangan dan Curah Potong dengan area terdampak seluas 105 hektare," ujar Syarif.
Syarif menyebut jarak dari sumber air sekitar 3 kilometer. Sedangkan jenis kebakaran berupa kebakaran permukaan, dengan vegetasi berupa seresah dan semak kering di bawah tajuk.
"Fokus pemadaman karhut adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jetshooter, gepyok dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas, serta melakukan mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar-benar padam," kata Syarif.
Sementara prinsip pemadaman dan pengendalian karhut adalah safety first dengan mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin serta pembuatan sekat bakar. (ase)