Tinggal di Gubuk Reyot, Satu Keluarga di Kalbar Jadi Viral
- VIVAnews/ Ngadri.
VIVAnews - Pasangan suami istri yang dikaruniai empat anak tinggal di gubuk reyot yang tak layak huni di Gang Kelompok Tani, RT 04 RW 06 Jl Selat Panjang, Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mendadak viral pada Sabtu 12 Oktober 2019.
Ketika dikunjungi oleh VIVAnews, kondisi gubuk reyot yang ditinggali oleh keluarga Lena, tampak memprihatinkan. Lena mengeluh sakit dan tampak sedih, sembari mendekap anaknya yang masih berumur balita, ditemani anak-anaknya yang lain.
Sebelumnya, dua bulan yang lalu, keluarga kecil pasangan Lena dan Sapri tinggal bersama mertuanya di Gang Swadaya 1 Jl. Situt Mahmud Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara. Tetapi, rumah orangtuanya itu sudah dijual, lantaran ada utang.
"Setiap hari, saya kerja cari pakis dan daun ubi untuk dijual ke pasar, dan suami kerja serabutan untuk menghidupi keluarga sehari-hari," kata Lena kepada VIVAnews.
Dari pernikahannya bersama Sapri, Lena mengaku telah dikaruniai empat orang anak laki-laki. Ada yang masih duduk di Sekolah Dasar Negeri dan ada yang sudah duduk di SMP. Tetapi, anaknya yang masih SD sudah tidak lagi melanjutkan pendidikan, lantaran kekurangan biaya.
"Saya berharap, pemerintah dan pihak-pihak yang lain mau membantu keluarga kami yang kekurangan perekonomian," katanya.
Sementara itu, Mulyadi, ketua RW 05 Dusun Mega Jaya mengatakan, kalau ia baru mengetahui adanya satu keluarga tinggal di Gang Kelompok Tani, setelah viral di media sosial dan televisi. Ia juga sangat menyayangkan, mereka bangun pondok tidak ada lapor ke pengurus RW dan RT.
"Tiba-tiba saya ditelepon aparat, ada warga tinggal di gubuk dan tidak diurus. Setelah dicek, ternyata warga yang tinggal di gubuk, merupakan warga yang pindah dari Gang Swadaya 1 Jl. Situt Mahmud, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara dan baru pindah ke Gang Kelompok Tani sekitar dua Minggu yang lalu," kata Mulyadi.
Sementara itu, Camat Sungai Ambawang, Satuki mengaku prihatin melihat kondisi rumah yang ditinggali oleh keluarga Sapri bersama keluarganya. Namun, terkait data kependudukan, keluarga Sapri bersama Lena ada di kota Pontianak, sehingga harus diurus terlebih dahulu.
"Saya mengetuk pintu kepada kita semua, agar peduli dengan kondisi kehidupan keluarga Sapri bersama Lena. Karena, ini terkait kemanusiaan, sehingga menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya.
Pantauan VIVAnews di lapangan, pascaviral di medsos rumah gubuk yang ditinggali oleh Sapri bersama keluarganya mendadak ramai dikunjungi warga. Adanya yang sekedar hanya ingin melihat karena penasaran dan ada juga yang memberikan bantuan beras dan Indomie.
Tampak juga, Kapolsek Sungai Ambawang, AKP Joko Sutriyatno terjun langsung bersama anggotanya mengunjungi rumah milik Sapri di Gang Kelompok tani, Dusun Mega Jaya, Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang.
Di dalam gubuk reyot berukuran 3x4 beratapkan seng dan dinding seng yang ditinggali oleh Sapri sekeluarga, terlihat ada satu tv berukuran 14 inc, kompor gas, kipas angin, lantai dari papan dan tidak terlihat ada WC.
Sekeliling gubuk reyot dikelilingi pohon dan semak belukar, jalan menuju ke rumah juga masih tanah, sehingga ketika musim hujan akan becek. (asp)