Ribut Silaturahmi di Grahadi, BEM Nusantara Sebut Namanya Dicatut

Surat terbuka BEMNus.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara atau BEMNus merasa tercatut namanya dalam acara silaturahmi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan mahasiswa yang berujung ribut, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam, 8 Oktober 2019. Organisasi mereka terbawa-bawa, padahal tidak menerima undangan dan tidak hadir.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Aliansi BEM terbagi dalam dua kelompok besar, yakni BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEMNus. Nama BEMNus tercatut dalam rangkaian kegiatan Gubernur Jawa Timur pada Selasa, 8 Oktober 2019, yang tersebar di kalangan media. Pada agenda terakhir sekira pukul 19.00 WIB, agenda gubernur tertulis 'Pertemuan dengan BEM Nusantara di Grahadi'.

Agenda dimaksud ialah silaturrahim mahasiswa dengan Forkopimda yang berujung ribut itu. Dalam artikel pertama, VIVAnews turut mengutip BEMnus merujuk pada jadwal kegiatan gubernur. "Faktanya, undangan resmi tidak sampai kepada kami di BEM Nusantara," kata Koordinator BEMNus Jawa, Cahya Nugeraha Robimadin kepada VIVAnews, Rabu, 9 Oktober 2019.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya itu menegaskan, undangan resmi tidak pernah diterima oleh BEMNus, baik secara organisasi maupun pribadi. Cahya menegaskan, tidak ada satu pun BEM yang tergabung dalam BEMNus hadir mewakili dalam acara silaturrahim itu. "Tidak ada satu pun kawan-kawan BEM Nusantara yang mendapatkan undangan resmi tersebut," ujarnya.

Pengamatan VIVAnews saat pertemuan, mahasiswa yang hadir kebanyakan berasal dari Universitas Airlangga (Unair). Terlihat hadir dan menyampaikan pendapat saat debat, di antaranya, Ketua BEM Unair, Agung Tri Putra. Sebelumnya, Agung mengatakan bahwa BEM-nya tergabung dalam BEM SI.

Diduga Fitnah Mahasiswa soal Pelecehan Seksual, BEM Unram Polisikan Ketua DPRD NTB

Namun, Agung menegaskan, yang hadir dalam silaturrahim yang gagal itu bukan dari unsur BEM, tetapi Aliansi Kekuatan Sipil. "Tidak hanya mahasiswa Mas, tapi juga ada perwakilan dari masyarakat," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, acara silaturahmi antara mahasiswa dengan Forkopimda di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa malam, 8 Oktober 2019, batal digelar. Mahasiswa tiba-tiba menolak jamuan yang disediakan dan meminta langsung audiensi. Sempat terjadi debat kusir antara mahasiswa dengan petugas protokoler, akhirnya mahasiswa meninggalkan lokasi. (hty)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024