Bupati Kena OTT KPK, Warga Lampung Utara Tasyakuran Potong Kambing
VIVA – Sejumlah warga Kota Bumi Lampung Utara mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) sambil membawa satu ekor kambing. Itu dilakukan puluhan warga masyarakat di Lampung Utara usai tertangkapnya orang nomor satu di pemerintahan kabupaten tersebut.
Warga mengaku membawa kambing tersebut sebagai ucapan rasa syukur atas kinerja KPK di Lampung Utara yang berhasil menangkap tangan Bupati tersebut. Warga yang datang penuh sukacita ini langsung menyembelih kambing tersebut di halaman kantor Bupati Lampung Utara.
"Ini sebagai rasa syukur mereka lantaran Bupati Agung Ilmu Mangkunegara terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi," teriak warga.
Sandi Fernanda, salah seorang warga yang mewakili beberapa warga yang datang tersebut, mengatakan bahwa aksi yang dia lakukan bersama beberapa warga merupakan ungkapan syukur atas kinerja KPK.
"Kami datang akan sembelih kambing, sebagai bentuk apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, di mana semalam ada kabar kejadian yang menimpa pemimpin kita di Lampung Utara atas operasi tangkap tangan (OTT)," ujar Sandi kepada awak media.
Sandi juga berharap adanya OTT KPK di Kabupaten Lampung Utara, roda pemerintahan dan birokrasi dapat berjalan seperti biasa, dan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Semoga ke depannya, kehidupan warga Lampura dapat lebih baik dan mendapatkan pemimpin yang arif, adil, serta bijaksana. Meski bupati ditangkap KPK, kami harap roda pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan harapan masyarakat," ungkapnya.
Pantauan di lokasi, pelayanan di Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berjalan seperti biasanya. Meski tampak sepi namun roda pemerintahan masih tetap berjalan.
Sebelumnya, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara, dalam operasi tangkap tangan, Minggu malam 6 Oktober 2019.
Agung diamankan karena diduga terlibat tindak pidana suap terkait proyek di Pemerintah Kabupaten Lampung Utara. Bersama Agung, tim penindakan mengamankan enam orang lainnya, serta uang Rp600 juta.