Kampung Batik Larangan di Tangerang, Penuh Spot Instagramable
- VIVAnews/Sherly
VIVA – Batik, kain bergambar yang proses pembuatan dan teknik pewarnaannya sangat khusus menggunakan malam atau lilin ini, telah menjadi simbol budaya Indonesia. Bahkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan batik sebagai warisan dunia dari budaya milik Indonesia.
Dengan penetapan tersebut, berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menjaga warisan budaya Indonesia ini. Baik dalam penggunaannya dalam kehidupan berbusana sehari-hari atau dengan melakukan edukasi tentang batik kepada generasi muda sebagai inspirasi membuat karya seni tersebut.
Salah satunya seperti yang dilakukan masyarakat di Kota Tangerang. Didukung oleh pemerintah setempat, masyarakat yang berada di Jalan Mayang RT 02/11, Larangan, Tangerang, menciptakan Kampung Batik Larangan.
Di mana, pada kampung tersebut para wisatawan langsung disuguhkan dengan pemandangan lukisan corak batik nan indah yang ada di setiap tembok rumah warga. Hal itu kemudian menjadi pemikat tersendiri bagi para pengunjung untuk lokasi atau spot berswafoto berlatar belakang corak batik yang sangat instagramable.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Adnan, dahulu lokasi tersebut tidaklah indah layaknya saat ini. Dikisahkannya, hanya permukiman biasa yang padat penduduk.
Hadirnya kampung batik itu setelah terdapat sanggar batik Kembang Mayang yang hadir pada tahun 2000-an di wilayah setempat. Di mana, secara perlahan masyarakat mengikuti pelatihan membatik di sanggar itu.
"Saat ada sanggar itu, masyarakat di sini, terutama ibu-ibu dan anak remaja putrinya, mulai belajar membatik. Lama-kelamaannya, bukan hanya belajar saja, tapi mereka jadi pengrajin batik yang mempunyai nilai jual," kata Adnan pada Minggu, 6 Oktober 2019.
Melihat hal itu, masyarakat setempat mulai merundingkan agar kampung tersebut menjadi kampung Batik. Berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, akhirnya kampung itu disulap menjadi kampung yang penuh dengan motif batik khususnya, motif batik khas Kota Tangerang yakni, Tirta Suci yang artinya aliran sungai yang terus bergerak atau mengalir.
Mengalami proses yang cukup lama, hingga pada akhirnya di bulan September 2018, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah disaksikan oleh masyarakat setempat meresmikan Kampung Larangan menjadi Kampung Batik Larangan Tangerang.
"Setelah proses cukup panjang, wali kota Tangerang, akhirnya meresmikan kampung kami dan masuk dalam salah satu destinasi wisata Tangerang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Tangerang, Rina Hernaningsih mengatakan, hadirnya lokasi ini bukan hanya sebagai lokasi foto atau pengenalan corak batik melalui media lukisan di tembok, namun juga sebagai tempat edukasi.
"Lokasi ini, salah satu tempat wajib yang harus didatangi pengunjung, karena selain indah, di sini para wisatawan juga bisa belajar membatik. Jadi, pengunjung yang datang bisa berlibur sambil belajar," ungkapnya.
Tidak hanya belajar membatik, para wisatawan juga bisa membawa pulang hasil karyanya tersebut hanya dengan membayar Rp150 ribu. Dengan harga tersebut, para pengunjung yang belajar di Sanggar Batik Kembang Mayang, akan mendapatkan peralatan membatik dan membawa pulang batik hasil karyanya.
Tapi tidak perlu resah, bila memang pengunjung enggan belajar membatik, bisa juga datang hanya untuk berswafoto dengan latar belakang lukisan batik berbagai motif yang menghiasi seluruh tembok di kampung tersebut secara gratis.