Enam Hal yang Perlu Diketahui Soal Perdagangan Satwa Liar
- dw
1. Bisnis miliaran dollar
Perdagangan satwa liar merebak karena tingginya selera konsumen akan tas berbahan kulit ular asli, hewan peliharaan eksotis yang lucu yang bisa diposting ke dalam Instagram, hingga bagian tubuh hewan lainnya yang dikonsumsi sebagai hidangan makanan langka dan obat tradisional.
Banyak spesies hewan dan tanaman yang dilindungi malah diperdagangkan secara ilegal – bahkan diperoleh dari dalam hutan hujan tropis. Ini menjadikan kejahatan perdagangan satwa liar bersama perdagangan manusia dan narkoba menjadi salah satu pasar gelap terbesar di dunia. Tidak heran jika Anda melihat harga seekor trenggiling, yang sisiknya terbuat dari keratin, satu kilonya dapat menembus harga $1.000 di pasar gelap.
Karena sifatnya yang ilegal, sulit untuk menentukan angka pasti dari hewan-hewan yag diperdagangkan, namun mereka diperkirakan memiliki harga hingga $20 miliar.
2. Hewan yang terancam punah diperdagangkan di Facebook
Reptil adalah hewan yang paling populer untuk diperdagangkan. Sementara sebagain besar perdagangan tersebut legal, namun sulit untuk mengontrol jaringan online dimana sekelompok pegiat konservasi satwa khawatir hewan-hewan tersebut diperdagangkan melalui platform Facebook kelompok-kelompok gelap.
Mereka juga mengatakan walau hewan-hewan tersebut diperdagangkan secara legal, masalah keselamatan hewan juga tetap muncul. Bererapa hewan dikirim melalui pos atau diselundupkan dalam koper, dan kadang sampai di tempat tujuan dalam keadaan sudah mati.