Ratusan Barang Antik Ditemukan Saat Menggali Tanah

Salah satu barang antik yang ditemukan di pekarangan rumah.
Sumber :
  • VIVAnews/Ngadri

VIVA –  Puluhan pekerja bangunan rumah secara tak sengaja menemukan barang pecah belah yang diduga barang antik. Ratusan benda antik itu tertanam di dalam tanah pekarangan di Kabupaten Mempawah.

7 Cara Mengatasi Mata Bengkak yang Ampuh Tanpa Harus ke Dokter!

Sontak saja kabar tersebut membuat heboh warga Jalan A Djaelani, RT 34/RW. 07 Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Sabtu, 5 Oktober 2019.

Pemilik tanah, Yan Caka (48) kepada awak media mengatakan barang antik itu diduga peninggalan masyarakat etnis Tionghoa. Sebab pada ratusan mangkok yang tertanam ada tulisan aksara warga Tionghoa. Yan mengaku tak tahu apa arti dari tulisan tersebut.

Naik 6,5 Persen, UMP Jateng 2025 Ditetapkan Sebesar Rp2,16 Juta

Ia menceritakan penemuan ratusan mangkok tak disengaja ditemukan oleh anak buahnya yang sedang melakukan penggalian untuk membuat pondasi proyek perumahan.

"Saat sedang melakukan penggalian untuk membuat pondasi rumah mata penggali yang digunakan oleh pekerjanya tersentuh, dengan benda keras dan berbunyi seperti terkena pada barang yang mudah pecah," ujarnya.

Mengapa Solidaritas Penting untuk Meningkatkan Kinerja dan Kolaborasi Tim?

Para pekerja yang penasaran lalu mulai melakukan penggalian secara perlahan. "Saat digali, ternyata benda benda pecah belah tersebut, berupa tempayan pasuk yang berukuran kecil dan kondisinya telah rusak, pecah karena terkena mata penggali.

Melihat temuan tersebut para pekerja kemudian terus melakukan penggalian hingga akhirnya menemukan barang barang lainya seperti mangkok, pelita penerangan, tempayan pasuk, dan benda lainnya. Semua terlihat seperti benda-benda kuno.

Tak tanggung tanggung temuan tersebut berjumlah ratusan buah dari beberapa jenis temuan. "Semuanya bisa sekitar ratusan,  baik mangkok kecil, pasuk, maupun benda yang lainnya," tuturnya.

Setelah ditemukan benda yang diduga barang  antik tersebut, langsung dibersihkan, dan dibawa pulang oleh para pekerjaannya. "Semuanya sudah kami bawa pulang," katanya menambahkan.

Yan Caka menjelaskan berdasarkan cerita dan keterangan orang orang tua dahulu, sebelum terjadinya kerusuhan peristiwa Mangkok Merah pada 1967, kawasan jalan A Jaelani banyak dihuni oleh etnis Tionghoa.

Mengenai barang antik yang menjadi temuan para pekerjanya dirinya mempersilakan kepada para kolektor untuk melihat bahkan jika ada yang berminat dirinya bersedia untuk menjual barang antik dan kuno temuanya tersebut. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya