Gempa Ambon, 100.000 Lebih Orang Masih Mengungsi
- bbc
Begitu sampai di bukit, Nia ingat anak sulungnya yang berusia 12 tahun dan sedang sekolah. Selama tiga jam, ia mencari-cari sang anak menyisiri bukit dan hutan.
"Di hutan cari anak yang kecil. Jam satu siang baru ketemu anak."
Nia Mony dan keluarga sudah puluhan tahun tinggal di pesisir pantai. Jarak rumah dan bibir pantai sekitar 10 meter. Karena gempa itu, dinding rumahnya rusak, retak di beberapa bagian.
Hingga saat ini, belum ada bantuan dari pemerintah daerah.
Di Dusun Lengkong, Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, kondisinya sama. Mama Oci --begitu ia disapa--enggan kembali ke rumah seperti arahan pemerintah.
"Kalau katong masuk (rumah) bagaimana, apakah pemerintah bisa tanggung jawab katong punya nyawa? Kan tidak toh?" ujarnya dengan suara meninggi tanda marah.
Mama Oci, saat ini mengungsi ke gunung. Sebab rumahnya rusak berat. Meski kalau siang hari, sesekali ia menengok. Tapi malamnya, ia kembali ke tenda pengungsian.
"Rumah itu tanahnya terbelah. Paku-paku dinding terbongkar."
"Hanya bisa dibawa cuma piring sedikit, pakaian sedikit. Televisi jatuh tertimpa bangunan."
Yang bikin jengkel, sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah ke pengungsi.