Gempa Ambon, 100.000 Lebih Orang Masih Mengungsi
- bbc
Setidaknya 108.000 orang masih mengungsi lebih dari satu pekan setelah gempa 6,5 skala richter mengguncang Pulau Ambon dan Kabupten Seram Bagian Barat. Pihak berwenang telah meminta pengungsi kembali ke rumah, tapi mayoritas enggan pulang karena gempa susulan masih berlangsung. Catatan BMKG, sudah 1.017 kali gempa susulan terjadi.
"Katong (kita) masih trauma, belum bisa pulang. Setiap hari goyang terus," ujar Nia Mony, warga Desa Morella di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah kepada BBC Indonesia, Jumat (04/10).
"Pulang cuma ambil pakaian, tapi balik lagi ke bukit."
Ibu dua anak ini kini mengungsi bersama warga desa lainnya ke bukit. Sebuah terpal besar dijadikan tempat tinggal sementara sampai ia merasa betul-betul aman untuk pulang.
"Satu tenda ini beta tinggal dengan tiga keluarga. Total ada sembilan orang," katanya lirih.
Ketika gempa mengguncang pada Kamis (26/09) pagi, ia sedang mencuci pakaian. Tiba-tiba getaran kencang terasa. Dinding dapur dari keramik dan barang pecah belah berjatuhan dan menimpa kakinya.
"Getaran kuat dalam rumah, kan ada tehel dinding terlepas. Ambruk. Bak air macam gelombang, goyang-goyang."
Tapi begitu melihat air pantai surut, dan naik langsung naik, perempuan 42 tahun ini tak lagi pikir panjang. Ia lari sekencang-kencangnya ke bukit bersama anak sulungnya.
"Beta keluar, kebetulan lihat air surut, tiba-tiba naik lagi. Langsung lari," ucapnya.
"Saat itu rasanya paling sedih," ceritanya dengan suara pelan.