Relawan NH Cerita Kondisi Wamena: Warung Buka tapi Harga Selangit

Relawan Nurul Hayat memberikan penjelasan tentang proses pendampingan terhadap warga Jatim yang pulang dari Wamena.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Kondisi Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dikabarkan berangsur-angsur kondusif, pascarusuh pada Senin lalu, 23 September 2019. Roda kehidupan di sana juga dilaporkan mulai pulih. Warung-warung makan dan toko mulai buka, kendati harga selangit.

Pangdam Cenderawasih: Lima Prajurit TNI Jadi Tersangka Penyerangan Polres Jayawijaya

Hal itu disampaikan oleh Direktur Laznas Nurul Hayat (NH), Kholaf Hibatullah, di kantornya di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 5 Oktober 2019. Melalui Lembaga sosial Crisis Center Sigab Laznas, NH satu di antara beberapa lembaga sosial yang mengirimkan tim rilawan membantu pengungsi di Wamena.

"Di Wamena alhamdulillah dalam tiga hari ini kita update sudah pulih, sudah berjalan, warung-warung sudah buka. Warung nasi padang sudah buka, pasar sudah buka. Perekonomian sudah mulai menggeliat. Ini sisi positif yang harus kita ambil sehingga tinggal jaminan keamanan masyarakat di sana masih terasa takut," kata Kholaf.

Terima Paket Sabu dari Jatim, Ipang Diciduk karena Diduga Mau Edarkan di Wamena

Cuma, katanya, harga bahan kebutuhan pokok dan penganan tergolong sangat tinggi. Kholaf memberi contoh seekor ayam di Wamena seharga Rp600 ribu. "Pada Kamis (3 Oktober 2019), ekonomi mulai hidup. Satu ekor ayam sampai Rp600 ribu. Penyetan lele Rp80 ribu," ujarnya.

Selain mengirim relawan, NH kini berfokus pada bantuan pemulihan perantau asal Jatim setelah eksodus dari Wamena. Menurut Kholaf, berdasarkan pendampingan yang dilakukan, perantau Jatim yang eksodus pulang ke Jatim dengan tangan hampa dan trauma.

Wahyu, Penderita Penyakit Langka dari Tanah Papua Dievakuasi Dengan Pesawat Hercules TNI AU

"Ini perlu peran bersama, tidak hanya Jatim tetapi pemprov lain yang warganya pulang kampung dari Wamena. (Kami) masih ada peran dari warga ini, yaitu sisi psikologi dan juga ekonomi. Karena mereka pulang dari Wamena tanpa membawa apa-apa. Itu yang perlu kita perhatikan,” ucap Kholaf.

Karena masih trauma, banyak dari perantau Jatim yang pulang ogah kembali lagi ke Wamena. Mereka masih dibayangi kekhawatiran pasca kerusuhan. "Suasana di lapangan di pintu Lanud, ada rasa trauma berat. Ada maskapai Hercules sudah dihentikan kemarin. Hari ini (dibuka) yang ada rute dari Wamena ke Sentani," katanya.

Sejak Minggu, 29 September 2019, banyak warga Jatim yang merantau di Wamena pulang kampung pascarusuh. Berdasarkan tahapan pemulangan yang sudah tiba di Jatim, sedikitnya sudah 213 perantau Jatim yang pulang dari Papua dan tiba di Jatim. Mereka pulang dengan menggunakan pesawat Hercules milik AURI.

Warga pelaku penyerangan di Wamena yang diamankan polisi

Pendukung Caleg Partai Garuda Serang Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya Papua Ditangkap Polisi

Ratusan Simpatisan Salah Satu Caleg di Wamena Papua Pegunungan Serang Kantor DPRD dan KPU

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024