Jokowi: Ekonomi RI Harus Didukung Angkatan Perang yang Kuat

Presiden Joko Widodo RAPIM TNI 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa cita-cita Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia harus didukung angkatan perang yang kuat. Untuk itu ia akan meningkatkan porsi anggaran pertahanan.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

"Oleh karena itu, belanja pertahanan kita arahkan menjadi investasi pertahanan. Pemanfaatan teknologi tinggi ke depan tidak bisa ditawar lagi," kata Jokowi dalam perayaan HUT ke-74 TNI di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019.

Jokowi menegaskan rencana strategis Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Forces) tahap III periode 2019-2024 harus segera dituntaskan. Demikian pula rencana jangka panjang hingga 100 tahun Indonesia merdeka harus diwujudkan.

Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah di Solo Jelang Pencoblosan Pilkada, Ada Apa

"Di dalam era yang penuh dengan kemajuan teknologi, alutsista yang digunakan TNI harus makin maju. Selain itu, sumber daya manusia TNI juga harus makin tangguh, makin adaptif dan memegang teguh jiwa Sapta Marga," ujarnya.

Sebagai Panglima Tertinggi TNI, ia memerintahkan agar para prajurit menjalankan tiga perintah. Perintah pertama, prajurit TNI di masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri.

Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi

Perintah kedua, prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra. TNI harus mampu bersinergi dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, BNPT, BNPB, dan Bakamla.

Perintah ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui Operasi Bhakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa.

Dok. Istimewa

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar tidak sependapat dengan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024