130 Warga Jatim Kembali Pulang dari Wamena Diangkut Hercules

Warga Jatim eksodus dari Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Gelombang kepulangan warga Jawa Timur dari Wamena, Papua terus berdatangan. Direncanakan, 130 warga Jatim bakal mendarat di Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, Malang, pada Kamis, 3 Oktober 2019. Mereka diangkut dengan pesawat milik TNI Angkatan Udara, C-130 Hercules.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

"Akan datang sekitar 130 orang. Kami menyampaikan terima kasih kepada TNI AU yang telah membantu memudahkan kepulangan warga Jatim yang sedang merantau di Wamena," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim menjamin semua perantau yang datang masuk dalam pendataan. Sebab hal ini penting, terkait kepentingan jika nanti ada data yang dibutuhkan pemerintah pusat, maka data-data para perantau sudah siap diserahkan.

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

"Jika suatu saat ada konsesi dari pemerintah pusat, misalnya toko atau rumah yang terbakar, sehingga mereka bisa bekerja kembali ke sana, kita sudah siapkan datanya. Inilah pentingnya mereka diidentifikasi untuk mengetahui data dan jumlah perantaunya. Sebab mereka banyak yang tidak sempat membawa KTP," ujar Khofifah.

Saat ini, sudah ada tiga kloter warga perantau Jawa Timur di Wamena yang kembali pulang. Rombongan pertama datang melalui Semarang sejumlah 43 orang. Kemudian Rabu kemarin melalui Malang sebanyak 121 orang dan melalui Bandara Juanda sebanyak 41 orang.

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

Sebelum dipulangkan ke kabupaten dan kota masing-masing di Jawa Timur, para perantau tersebut mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Timur berupa uang saku, sembako, dan juga pakaian siap pakai.

Dia mengatakan, bagi warga asal Jatim yang saat ini masih di Bumi Cendrawasih, bila dalam kondisi aman dan memiliki bisnis dengan pendapatan yang bagus sebaiknya tetap melanjutkan kehidupan di Papua. Evakuasi sebaiknya hanya untuk warga yang membutuhkan perlindungan saja.

"Yang tinggal di Jayapura, di sana mereka sebetulnya sudah memiliki lahan pekerjaan yang cukup bagus, bisa mendapatkan sumber income yang bagus tetap saja di Jayapura. Ini kan sebetulnya ada suasana dari Wamena mereka membutuhkan evakuasi," tuturnya.

rumah yang dibakar warga di Puncak Jaya Papua Tengah

Pilkada Puncak Jaya Ricuh, Massa Pendukung Paslon Saling Panah-40 Rumah Dibakar

Aksi saling serang warnai hari pencoblosan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu, 27 November 2024 sekitar pukul 12.40 WIT.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024