Panen Kritikan, Wiranto Harus Klarifikasi soal Korban Gempa Ambon

Menko Polhukam Wiranto (ketiga kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) usai memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Advokat Maluku Siwalima se-Jabodetabek meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam, Wiranto mengklarifikasi pernyataannya, terkait dengan penanganan pengungsi gempa bumi di Maluku.

"Kami meminta pak Menkopolhukam Wiranto menyampaikan klarifikasi secara terbuka atas pernyataan beliau tentang penanganan pengungsi gempa di Maluku, sehingga meresahkan di masyarakat tidak berkepanjangan," kata Ketua Umum Advokat Maluku Siwalima se-Jabodetabek, Rhony Sapulette di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober 2019.

Rencananya, kata Rhony, perwakilan dari Advokat Maluku Siwalima akan menemui Wiranto, guna meminta penjelasan secara langsung pernyataan Wiranto. Setelah pertemuan, ia meminta Wiranto nantinya menjelaskan maksud omongan ke publik melalui media.

"Kami sudah meminta bertemu dengan beliau. Beliau akan bertemu setelah kunjungan beliau dari luar negeri," katanya.

Menurutnya, klarifikasi pernyataan soal penanganan korban gempa sangat penting, agar masyarakat Maluku, terutama yang terkena dampak gempa menerima maksud ucapan Wiranto.

"Jauh lebih baik, beliau sendiri yang menyampaikan didampingi kami di media, sehingga masyarakat Maluku bisa menerima langsung klarifikasi ini. Karena medsos, ketika ada pengurangan kalimat atau kata bahkan satu huruf pun memengaruhi bahasa itu sendiri," ujarnya.

Selain meminta klarifikasi, ia juga mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan tindakan-tindakan konkret penanganan bencana di Maluku, serta memastikan pemenuhan janji untuk memperbaiki rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa tersebut.

"Pemerintah diharapkan segera mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian sesuai kebutuhan masing-masing serta menjamin sampainya bantuan tersebut," ujarnya.

Update Korban Gempa Dahsyat Taiwan: 9 Orang Tewas, 1000 Lebih Luka

Lebih lanjut, ia meminta pemerintah membuat manajemen informasi dan komunikasi yang terintegrasi antara pemerintah di tingkat kota, kecamatan, dan desa-desa, guna menghindari simpang siur tentang informasi gempa yang diperoleh warga, serta menjamin ketenangan warga, sekaligus berfungsi mengawasi distribusi bantuan serta memantau kondisi warga di setiap lokasi.

Baca: Desmond Gerindra: Hampir Semua Jabatan Wiranto Punya Catatan Buruk

NU Bawean Minta Jokowi Turun Tangan Atasi Kendala Pengiriman Bantuan Korban Gempa

Sebelumnya, pernyataan Wiranto yang menuai reaksi dari publik itu terkait korban gempa di Ambon yang masih mengungsi.

Wiranto menyarankan, agar pengungsi kembali ke rumah. Sebab, banyak informasi hoaks yang menakuti-nakuti warga akan gempa bumi susulan disertai ancaman tsunami.

Momen Wiranto dan AHY Ikut Bermalam di IKN Nusantara Bareng Jokowi

"Diharapkan masyarakat bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi besaran pengungsi. Pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," kata Wiranto, Senin kemarin. (asp)

Jenderal (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amier, seragam TNI AD di belakang Soeharto

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

Momen tegang Jenderal (Purn) TNI Andi M. Jusuf Amier gebrak meja di hadapan Soeharto, bantah tuduhan adanya ambisi ppolitik.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024