Sampah Non-Organik Mengkhawatirkan, Octopus Tawarkan Solusi

Wali Kota Makassar Muh. Iqbal dan Direktur Utama PT Daur Ulang Industri Terpadu Andi Moehammad Ichsan.
Sumber :
  • Octopus

VIVA – Sampah non-organik dinilai perlu penanganan khusus, karena akan menjadi ancaman bagi lingkungan. Umumnya, masyarakat belum menyadari bahaya sampah non-organik atau limbah elektronik. Limbah elektronik mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Menyadari dampak berbahaya dari sampah non-organik, sejumlah daerah di Tanah Air mulai serius menanganinya. Salah satunya Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai upaya keseriusan dalam menangani sampah non-organik, Pemerintah Kota Makassar menandatangani nota kesepakatan dengan PT. Daur Ulang Industri Terpadu lewat aplikasi berbasis IT, Octopus.

Penandatanganan nota kesepakatan kedua belah pihak berbasis aplikasi ini untuk mendukung kinerja bank sampah di Kota Makassar yang menghubungkan antara konsumen, scavenger, dan pengepul.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Muh. Iqbal S. Suhaeb, dengan Andi Moehammad Ichsan selaku Direktur Utama PT. Daur Ulang Industri Terpadu.

Andi Moehammad Ichsan mengatakan, kerja sama ini sebagai bentuk penanganan sampah non-organik dengan sinergitas terpadu melalui aplikasi Octopus yang mempermudah pengelolaan sampah non-organik di Kota Makassar.

Selain itu, kerja sama ini sebagai bentuk pemberian dukungan pada program pemerintah, khususnya berkaitan dengan pelaksanaan bank sampah di wilayah Kota Makassar.

“Aplikasi berbasis IT berperan sebagai penghubung antara pengguna sampah secara langsung, kurir sampah plastik, serta unit bisnis sampah,” ujar Andi dalam keterangan persnya, Rabu, 2 Oktober 2019.

Lomba Bank Sampah yang Digelar Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Jadikan Momentum Peringatan HPSN 2024

Octopus merupakan aplikasi distribusi sampah yang mendukung kinerja bank sampah milik Pemerintah Kota Makassar untuk mereduksi sampah non-organik yang sampai ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Dalam prosesnya, Octopus melakukan standardisasi jenis, kondisi, dan timbangan sampah non-organik, sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak dari mulai masyarakat, pemulung, dan unit bisnis sampah.

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Gelar Lomba Bank Sampah

Menurut Ichsan, hingga saat ini Octopus telah memiliki 301 volunteers yang nantinya akan melakukan pendampingan kepada pemulung dan satuan tugas (satgas) kebersihan dalam menggunakan aplikasi Octopus.

Ichan mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Yayasan Peduli Pemulung, yang memiliki 964 pemulung terdaftar dan terveri?kasi. “Yang nantinya bersama-sama dengan satgas kebersihan Kota Makassar akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan sebelum menjadi scavengers dari Octopus,” ujar Andi.

Kemenparekraf Wujudkan Desa Wisata Berseri, Sandiaga Uno: Semoga Tingkatkan Minat Wisatawan

Selain itu, kata Andi, Octopus juga bekerja sama dengan Yayasan Lestari Mulia dalam hal pelatihan serta pendampingan teknologi dan kognitif bagi para calon scavengers Octopus.

“Kami berharap hadirnya Octopus dapat membantu bank sampah Kota Makassar menjadi pengelolaan bank sampah yang transparan dan akuntabel yang pertama di Indonesia,” ujar Andi.

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

Temukan bagaimana bank sampah mengurangi limbah perkotaan, membuka peluang ekonomi, dan mendorong kesadaran lingkungan untuk kota yang lebih bersih.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024