Jokowi Mau Dilantik, Menristekdikti Minta Rektor Tertibkan Mahasiswa
- VIVAnews / Reza Fajri
VIVA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, meminta kepada para rektor perguruan tinggi agar mengimbau para mahasiswanya tidak turun ke jalan menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Serta pelantikan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pimpinan Daerah yang rencananya akan dilaksanakan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 30 September 2019.
"Kami mengajak para rektor, bagaimana para rektor bisa membuat situasi yang kondusif, situasi yang bisa membuat kita adalah suasana yang teduh dalam situasi yang baik, dalam pelantikan-pelantikan DPR, maupun pelantikan presiden," kata Mohamad Nasir usai melakukan pertemuan dengan 130 Rektor Perguruan Tinggi Negeri di kantornya Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019.
Maka, yang harus dilakukan oleh para rektor yaitu meminta kepada mahasiswa agar tidak turun ke jalan tapi mengajak kepada para mahasiswa untuk berdialog menyikapi permasalahan isu bangsa tersebut.
"Oleh karena itu maka saya meminta para rektor itu bisa mengajak dialog dengan para mahasiswa," katanya.
"Draf RUU itu kan sudah ada di mana-mana, itu yang bisa dibahas apa sih masukannya? Apa sih keinginannya? Apa sih yang belum termasuk dalamnya? Sehingga itu akan menjadi masalah yang harus mereka selesaikan," tambahnya.
Yang jelas, kata dia, rancangan undang-undang itu tidak akan disahkan anggota DPR periode sekarang karena berakhir masa jabatannya, nanti akan diselesaikan pada anggota DPR berikutnya.
Pada kesempatan itu, Nasir juga menanyakan kepada para rektor apakah mengerahkan mahasiswanya dalam aksi secara serentak di berbagai daerah kemarin terkait RUU KUHP tersebut. "Saya tanya di sini enggak ada rektor yang mengerahkan," katanya.
Tapi, dia hanya mengimbau kepada para rektor jangan mengerahkan massa untuk melakukan anarkis melakukan pengerahan demo.
"Demo hak mahasiswa, silakan, tapi jangan dikerahkan. Kalau baik rektor adalah mengajak diskusi mengajak dialog bersama penting, dari kampus kegiatan-kegiatan yang lebih produktif," katanya. (ase)