Abu Jenazah Aristides Katoppo Bakal Ditabur di Gunung
- VIVAnews/Eduward Ambarita
VIVA – Mendiang tokoh pers Aristides Katoppo yang meninggal Minggu siang tadi dalam usia 81 tahun akan dikremasi dan abu jenazahnya akan ditabur di suatu gunung. Rencana itu, menurut pihak keluarga, sesuai dengan permintaan Aristides sebelum wafat.
Putra Aristides, Yusdistira Katoppo, menuturkan mendiang ayahnya pernah meminta, bila wafat, abu jenazahnya setelah dikremasi harus ditempatkan di gunung.
"Dulu dia sering bilang kalau meninggal, adik-adik dan ibu sudah meninggal, semuanya dikremasi dan dilarung. Waktu adik saya meninggal, dia bilang lagi kalau saya mati dikremasi terus abunya dibuang di gunung, biar tidak merepotkan," kata Yudistira saat berada di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Minggu malam 29 September 2019.
Namun, tak diketahui jelas permintaan Aristides mengenai abu jenazahnya akan ditabur di gunung mana. Menurut keluarga pekan lalu, Aristides bersama kawan-kawannya sesama aktivis dan kelompok pencinta alam, mendatangi Gunung Semeru. Kedatangan ke gunung paling tinggi di Pulau Jawa itu pun untuk mengenang Soe Hok Gie, sahabatnya yang meninggal di Gunung Semeru, Desember 50 tahun lalu.
"Kemarin ini (Aristides) ke Semeru. Penutup hidupnya sangat bagus," kata Yudistira.
Pria yang akrab disapa Jura itu mengungkapkan, sang ayah belakangan ini banyak menyoroti dan diskusi tentang keutuhan NKRI. Banyak kawan dan orang-orang dekat di sekeliling Aristides pun diajak berdiskusi.
"Dia sih lebih banyak kalau yang terakhir-terakhir ini bicara mengenai keutuhan Republik Indonesia. Ngomong Pancasila, zaman dulu, sejarahnya, sumpah pemuda. Itu semua, orang-orang Indonesia, macam- macam tapi bisa bersatu. Kayaknya dia agak prihatin dengan keadaan sekarang, selalu kalau ngomong sama saya mengenai kesatuan indonesia," kata Jura mengenang.