KPAI Minta 25 September Jadi Demo Terakhir Libatkan Anak Pelajar
- Laras Devi Rachmawati/VIVA
VIVA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta para pelajar tidak perlu ikut unjuk rasa seperti terjadi pada Rabu, 25 September 2019. Menurut Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati, sekolah harus bisa menjadi pihak yang memberi pelajaran tentang demokrasi sehingga siswa tidak perlu ikut turun ke jalan.
"Kami berharap bahwa tindakan yang ada di Jakarta itu adalah pelibatan anak yang terakhir dalam aksi demonstrasi. Kami berharap sekolah bisa menjadi tempat untuk mengedukasi siswa-siswa tentang rasa penasaran tentang ada berapa aturan perundang-undangan yang ada sehingga mereka mengerti proses demokrasi itu berjalan seperti apa," ujar Rita di KPAI, Menteng, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.
Rita menyampaikan, KPAI mendapat laporan pelibatan anak-anak dalam unjuk rasa tidak hanya dilakukan di Jakarta. Anak-anak juga turut dalam unjuk rasa lain yang dilakukan di kota-kota besar di Indonesia.
"Adanya ajakan aksi demo tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya. Kami dapat laporan ada di Makassar, Yogyakarta, Bandung, Medan," ujar Rita.
Rita juga mengemukakan, orangtua harus turut berperan memberi pelajaran pada anak-anaknya tentang demokrasi. Hal itu dinilai bisa mencegah juga para siswa turun ke jalan yang bisa membahayakan jiwa mereka.
"Saya kira juga penting orangtua untuk mengajak mengobrol pada anak-anaknya tentang apa yang terjadi di Indonesia," ujar Rita.