Markas Besar TNI Dipastikan Pindah ke Kutai Kartanegara
- VIVAnews/Eduward Ambarita
VIVA – Markas Besar TNI di Cilangkap di Jakarta dipastikan dipindah menyusul pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Dalam rapat kerja bersama Panitia Khusus DPR Pemindahan Ibu Kota bersama pemerintah dan TNI/Polri di Jakarta, Kamis, 26 September 2019, rancangan awal markas pertahanan negara dan keamanan dibahas secara simultan.
Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal Joni Supriyanto, mengatakan pemindahan pusat markas pertahanan yang kini berada di Jakarta Timur berjarak dengan pusat pemerintahan.
"Berdasarkan Bappenas, lokasi ibu kota Panajem Paser Utara dibangun pusat pemerintahan, sementara instansi militer termasuk rencana pemindahan Mabes TNI beserta jajarannya berada di wilayah Kutai Kartanegara. Rencanannya kita 117 KM dari wilayah ibu kota nantinya," kata Joni.
Satuan militer lain yang kini berada di Jakarta juga ikut pindah, seperti Garnisun, Puspom TNI, dan Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres. Jumlah prajurit yang mengikuti pemindahan Mabes TNI ke ibu kota baru sekitar 5.737 personel.
Untuk markas pertahanan di tiga matra, kata Joni, sudah pasti ada penambahan secara signifikan. Kantor Komando Daerah Militer milik Angkatan Darat, Pangkalan Angkatan Laut, dan Pangkalan Udara, diprediksi berstatus Tipe A.
Menurutnya, wilayah Kalimantan berbeda dengan Jakarta, karena potensi langsung bersinggungan lebih dekat dengan negara tetangga.
"Kekuatan militer mampu menghadapi segala ancaman, kemudian session pertama pertahanan penangkal serbuan rudal roket, sabotase siber teknologi nuklir dan lainnya. Memiliki jalur pendekat dalam menghubung jalur kekuatan militer, baik aspek darat, laut dan aspek udara, sebagai rencana contigency dan evakuasi," ujarnya. [mus]