Gempa M 6,5 Guncang Ambon Dipicu Sesar Aktif
- BMKG
VIVA – Gempa mengguncang wilayah Ambon, Kairatu, dan Haruku dan sekitarnya, Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15,3 kilometer arah tenggara kota Kairatu atau pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif lokal," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulis, Kamis, 26 September 2019.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (strike slip fault). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Menurut informasi dirasakan dari masyarakat dan shakemap BMKG, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon dalam skala intensitas V-VI MMI. Wilayah ini berpotensi terjadi kerusakan.
Hingga pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar Magnitudo 5,6.
Sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 mengguncang Timur Laut, Ambon, Maluku, Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46 WIB. Hasil analisis BMKG kemudian menunjukkan, informasi awal gempa ini berkekuatan M=6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,5.
Dikutip dari Twitter BMKG, gempa terjadi di lokasi 3.38 Lintang Selatan dan 128.43 Bujur Timur atau sekitar 40 km Timur Laut, Ambon.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 km. BMKG menyebutkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.