Kabut Asap Tersapu Hujan, Siswa di Riau Mulai Bersekolah
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA – Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau membuat tingkat ketebalan kabut asap mulai menipis. Sejumlah sekolah mulai melakukan aktivitas belajar mengajar di masing-masing daerah sejak Selasa 24 September 2019.
Seperti Kabupaten Siak, beberapa sekolah sudah mulai aktif melaksanakan proses belajar mengajar setelah beberapa pekan diliburkan akibat bencana asap.
"Alhamdulillah anak-anak mulai bersekolah lagi. Ini dimulai sejak dua hari terakhir. Sebab hujan yang turun membuat asap mulai tipis," kata Imah (45) seorang wali murid kepada VIVAnews, Rabu 25 September 2019.
Sementara itu Gubernur Riau, Syamsuar telah memberikan kewenangan kepada masing-masing daerah mengenai waktu libur sekolah sejak penetapan Riau Darurat Pencemaran Udara. Sebab tingkat penyebaran kabut asap disetiap daerah berbeda kualitas.
"Masing-masing daerah bisa membuat kebijakan sendiri, jika asap pekat silahkan libur dan jika udara mulai membaik laksanakan proses belajar mengajar. Jadi tidak harus menunggu. Ini dilakukan karena tingkat pencemaran udara sudah membahayakan," kata Syamsuar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak, Lukman mengatakan para siswa Sekolah Dasar dan SMP mulai masuk sekolah.
Para guru diminta melakukan evaluasi dan peningkatan materi mata pelajaran yang tertinggal. Semoga dengan turunnya hujan beberapa hari terakhir memberikan efek positif.
Mengenai penerapan waktu sekolah dan libur saat ini masih tergantung pada kondisi kabut asap yang terjadi wilayah Siak. Jika kualitas udara memburuk maka penerapan libur sekolah akan dilakukan. Begitu juga sebaliknya. Dengan diharapkan semoga beberapa hari kedepan intensitas hujan masih terus terjadi.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru hari ini terdapat 9 wilayah di Riau akan diguyur hujan deras. Potensi hujan ini terjadi hingga beberapa hari kedepan termasuk wilayah Siak.
Sahroni Minta Polri All Out usut Kasus Karhutla: Tak Mungkin Murni Faktor Cuaca
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menelusuri diduga pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla).
