Permainan Balogo Meriahkan Pameran Haornas 2019 di Banjarmasin

Pameran Hari Olahraga Nasional di Duta Mall, Banjarmasin.
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Pameran Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 sudah berlangsung di Duta Mall, Banjarmasin, Jumat (6/9). Sesuai dengan tema "Ayo Bergerak, di Mana Saja, Kapan Saja", Kemenpora memang ingin jadikan momen Haornas untuk membuat masyarakat mencintai olahraga.

Untuk itu, pengenalan olahraga prestasi dan tradisional pun dihadirkan di Pameran Haornas 2019. Olahraga prestasi yang diperkenalkan adalah bulu tangkis, basket, basket 3x3, bela diri, voli, serta sepak takraw. Lalu, ada cabang tradisional khas Kalimantan Selatan yang turut dimainkan untuk dikenalkan, yaitu balogo.

Deputi Pembudayaan Olahraga bahkan menyediakan replika lapangan bulu tangkis lengkap dengan peralatannya, raket dan shuttlecock, untuk dimainkan. Lalu, ada juga lapangan basket mini yang biasanya dipergunakan untuk bermain basket 3x3.

Meski berlangsung di ruang yang tidak luas, tapi masyarakat antusias untuk mencoba olahraga prestasi maupun tradisional yang dihadirkan di pameran ini. Khusus balogo, momen Haornas 2019 boleh jadi ajang untuk memperkenalkan olahraga tradisional ini ke masyarakat Indonesia.

Balogo sendiri merupakan sebuah olahraga seperti permainan karambol. Namun, balogo menggunakan alat bantu logo sebagai cakram (puck) yang terbuat dari tempurung kelapa. Bentuknya macam-macam, ada yang segitiga, berbentuk daun, atau bahkan bundar.

Cara memainkannya, logo didorong dengan sebuah stik yang disebut campa agar bisa merobohkan pin yang dipasang berjejer oleh lawan. Jika pin pertama jatuh, maka pemain mendapatkan 2 poin, bila pin kedua yang jatuh maka 3 poin, kalau semua pin jatuh, maka total ada 7 poin yang bisa diperoleh.

Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bahwa balogo memang merupakan olahraga yang menarik. Olahraga ini juga sesuai dengan prinsip Pemerintah Kalimantan Selatan yang ingin membawa masyarakatnya bergerak.

"Pameran ini diharapkan bisa memperkenalkan dan menggerakkan masyarakat luas. Karena sesuai dengan moto Kalimantan Selatan. Bergerak, bergerak, berusaha, dan berdoa maka akan sejahtera. Kalau kita bergerak artinya sehat. Kalau sehat jasmani jiwa raga, maka akan ke mana-mana lincah. Jadi sejahteranya tak selalu dilihat dari harta, tapi ada sinergi besar antara bergerak dengan kesehatan," kata Isnanta.

Karena terbatasnya ruang, Pameran Haornas 2019 yang melibatkan Museum Olahraga ini tidak memajang terlalu banyak benda bersejarah para atlet yang telah menyumbangkan prestasi dunia. Hanya beberapa kaus, raket, dan beberapa jenis bola dari cabang prestasi saja yang bisa dipamerkan. 

Malam Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Sinergi dan Kolaborasi untuk Maju Bersama Indonesia Raya

Sejarah Hari Olahraga Nasional (Haornas)

Pasa tahun 1948, Indonesia berusaha tampil di Olimpiade 1948 di London. Namun, saat itu Indonesia tak diterima oleh Inggris karena Indonesia baru menjadi negara merdeka dan belum memiliki prestasi olahraga. Penyebabnya, Inggris merupakan sekutu Belanda dan Belanda menganggap beberapa keresidenan di wilayah Indonesia masih daerah jajahannya.

Makna Sakral Peringatan 96 Tahun Hari Sumpah Pemuda 2024, Maju Bersama Indonesia Raya

Namun, penolakan itu tak lantas menyurutkan semangat Indonesia untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta olahraga yang mampu diperhitungkan di kancah dunia. Hal tersebut mendorong Persatuan Olahraga Indonesia (PORI) melaksanakan konferensi darurat dan memutuskan untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional Pertama di Stadion Sriwedari, Solo, pada 9 September 1948.

Saat itu, PON diikuti oleh 600 atlet dari 13 keresidenan dan 9 cabang olahraga. Dibuka oleh Presiden Soekarno, PON pertama ini sukses dan menjadi bukti bahwa olahraga Indonesia mampu berbicara, serta mampu ikut serta melaksanakan peran strategis dalam revolusi kemerdekaan.

Turnamen Bulutangkis Bapor Korpri Cup 2024 Sukses Digelar, Asrorun Ni’am: Lahirkan Spirit ASN

Peringatan Hari Olahraga Nasional sendiri pertama kali diperingati pada 9 September 1983. Dasar penetapan itu berkaitan erat dengan momen bersejarah dalam olahraga Indonesia, yakni diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama tanggal 9 – 12 September 1948 di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah.

Sejak itu, Presiden melalui Keppres Nomor 67 Tahun 1985 tentang Haornas, menetapkan bahwa tanggal 9 September diperingati secara nasional oleh masyarakat olahraga. 9 September 2019 merupakan Hari Olahraga Nasional yang ke-36 jika dihitung sejak tanggal ditetapkan.

Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh

Kemenpora Beri Apresiasi Bakrie Center Foundation Atas Dedikasi dalam Pemberdayaan Pemuda

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan apresiasi tinggi kepada Bakrie Center Foundation (BCF) atas kontribusinya dalam memberdayakan generasi muda

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024