Tim SAR Berangkat ke Lokasi Jatuhnya Pesawat Hilang Kontak di Papua

Tim SAR hendak menuju lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat Rimbun Air.
Sumber :
  • tvOne/ Desius Termas (Timika, Papua)

VIVA – Tim SAR gabungan memberangkatkan empat personel Rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika menuju lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat Rimbun Air, Senin, 23 September 2019, pukul 06.35 WIT.

Trafik Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 605 Ribu Orang Per Hari saat Nataru

Reporter tvOne melaporkan, dengan membawa perlengkapan mountaineering, tim berangkat menuju Ilaga menggunakan pesawat jenis Twin Otter PK-CDJ seri 400. Selanjutnya, tim akan akan berpindah armada menggunakan helly L SA 315 PK-IWB milik PT. Intan Angkasa.

Kemudian tim akan didrop ke Mamontoga, daerah terdekat dari lokasi kejadian. Dari Mamontoga tim akan di drop ke poin di mana tim Rescuer bisa mendarat di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.

Car Free Night di Puncak saat Malam Tahun Baru, Catat 6 Titik Penyekatannya!

Dalam operasi SAR ini tim berfokus melakukan evakuasi terhadap korban dan peralatan yang diperlukan.

Sebelumnya, sebuah pesawat milik Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, hilang kontak, Rabu, 18 September 2019.

5 Kebiasaan Sepele di Pesawat yang Bisa Mengganggu Penumpang Lain, Cek Yuk!

Pesawat tersebut diketahui berpenumpang empat orang dan mengangkut 1,7 ton beras. Para penumpang tersebut terdiri atas pilot Dasep, co-pilot Yudra, engineer Ujang, dan seorang penumpang Baharada Hadi.

Tim SAR gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian untuk melacak posisi terakhir pesawat tersebut. Pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.31 WIT dan harusnya sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT. (ren)

Laporan: Desius Termas (Timika, Papua)

Menteri BUMN Erick Thohir

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

Menteri BUMN, Erick Thohir, berencana menggabungkan (merger) PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024