Pesawat Hilang Kontak di Papua Jatuh di Lereng Gunung Mimika

Konferensi pers hasil pencarian pesawat Twin Otter yang hilang di Ilaga Papua
Sumber :
  • Desius Termas/tvOne Timika

VIVA – Tim SAR gabungan memastikan telah berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri. Pesawat tipe Twin Otter DHC6-400 ini sebelumnya hilang kontak dalam penerbangan menuju Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis, 19 September 2019.

Car Free Night di Puncak saat Malam Tahun Baru, Catat 6 Titik Penyekatannya!

Pesawat dengan nomor registrasi PK-CDC ditemukan pada Minggu, 22 September 2019, sekitar pukul 07:15 WIT. Operasi SAR menemukan lokasi jatuhnya pesawat yang mengangkut 1,7 ton beras di lereng pegunungan ketinggian 14.200 feet wilayah Distrik Hoya, Kabupaten Mimika.

Kantor SAR Mimika dalam keterangan persnya mengatakan, operasi pencarian pagi tadi melibatkan satu pesawat CN-235/ A-2318 milik TNI AU dengan pilot Mayor Pnb Yoga bersama 4 personel SAR Timika, dan satu Helikopter Bell 407 PK-ZGM milik PT. Freeport Indonesia dengan pilot Capt. William Watson.

Boyong Keluarga Besar ke Puncak, Transportasi Pribadi Jadi Pilihan Tepat

Sekitar satu jam dua pesawat tersebut mengudara melakukan pencarian di lokasi jatuhnya Twin Otter, baik Pesawat CN-235 maupun Heli Bell 407 landing kembali di Bandara Baru Mozes Kilangin Timika. Tim kemudian melakukan evaluasi hasil pencarian dan pengamatan lokasi jatuhnya pesawat PK-CDC.

"Hasil evaluasi, pesawat Bell 407/ PK-ZGM, pilot Capt. William Watson berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat PK-CDC di wilayah Distrik Hoya, Kab. Mimika," terang SAR Mimika dalam keterangan persnya. 

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

"Kalau cuaca mendukung maka besok akan dievakuasi korban," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Mimika, Monce Brury.

Sebelumnya, sebuah pesawat milik Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, hilang kontak, Rabu, 18 September 2019.

Pesawat tersebut diketahui berpenumpang empat orang dan mengangkut 1,7 ton beras. Para penumpang tersebut terdiri atas pilot Dasep, co-pilot Yudra, engineer Ujang, dan seorang penumpang Baharada Hadi. 

Tim SAR gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian untuk melacak posisi terakhir pesawat tersebut. Pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.31 WIT dan harusnya sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT.

Laporan: Desius Termas/tvOne Timika

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya