Indonesianis Jepang Bawakan Kesenian Indonesia di Tokyo
- VIVAnews/Andylala
VIVA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menggelar Malam Apresiasi bagi “Indonesianis,” pegiat seni budaya Indonesia di Balai Indonesia Sekolah Republik Indonesia Tokyo/SRIT di Tokyo Jepang Sabtu, 21 September 2019. Acara ini adalah bentuk penghargaan Pemerintah Indonesia melalui program Rumah Budaya Indonesia KBRI Tokyo bagi warga Jepang yang menekuni aktivitas kesenian, kebudayaan, dan bahasa Indonesia.
Kepada VIVAnews, Wakil Kepala Perwakilan RI utk Jepang Tri Purnajaya, mengatakan ide untuk mengumpulkan para Indonesianis di bidang seni budaya dan Bahasa ini sudah digagas sejak lama. Ada hampir 100 warganegara Jepang yang berasal dari 24 grup seni Indonesia. Grup kesenian itu ada yang menekuni Angklung, Tari Bali, pegiat lagu-lagu Nusantara hingga penggemar Bahasa Indonesia.
"Mereka orang Jepang yang dengan kesadaran sendiri mau belajar dan meningkatkan pemahaman masyarakat Jepang terhadap budaya dan kesenian Indonesia. Jadi orang-orang Jepang ini dengan sukarela mempromosikan musik dan tarian Indonesia. Dan mereka sudah puluhan tahun eksis menekuni ini. KBRI mendukung upaya ini," ujar Tri Purnajaya.
Salah satu yang tampil adalah Bamboo Ensemble Indah Putri, kelompok perempuan Jepang yang memainkan alat musik Angklung. Niiya Takae asal Yokohama selaku pimpinan grup ini mengatakan, musik angklung dapat diterima dengan mudah oleh publik Jepang, karena dibuat dari bambu yang memang sangat dekat dengan keseharian masyarakat Jepang,.
"Angklung itu musik yang Indah. Kami mengajar sebulan sekali baik kepada orang-orang Jepang bahkan juga kepada orang Indonesia sendiri di KBRI. Kami ingin terus menyampaikan keindahan Angklung kepada orang asing dan orang Jepang", kata Niiya Takae.
Prima Vista grup Kolintang yang dihadirkan dari Manado Sulawesi Utara sempat memberikan kuliah singkat kepada para mahasiswa di Tokyo College of Music. Steve Tuaida, pimpinan grup Prima Vista mengaku kaget dengan antusiasme masyarakat Jepang terhadap alat musik Kolintang.
"Antusias mereka cukup tinggi. Mereka sangat tertarik dengan Kolintang. Yang kita ajari itu adalah mahasiswa yang belajar musik etnik," ujar Steve Tuaida.
Sebagai bentuk penghargaan, KBRI Tokyo memberikan plakat kepada grup Tokyo Lagu-Lagu Kai yang merupakan kumpulan orang-orang Jepang berusia diatas 50 an yang menyanyikan lagu-lagu daerah dan perjuangan Indonesia. Plakat kedua diperuntukkan bagi grup Angklung Jepang Bamboo Ensemble Indah Putri. Dan plakat ketiga bagi Japan Association Pencak Silat, sebuah organisasi Pencak Silat Jepang.
Balai Indonesia SRIT Gelar Latihan Gamelan
Sebagai upaya pengenalan ragam kesenian Indonesia, KBRI Tokyo resmi menjadikan Balai Indonesia Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) sejak Agustus lalu menjadi tempat latihan gamelan karawitan yang dibuka untuk umum termasuk warga Jepang. Kepala SRIT Saidan mengatakan KBRI Tokyo memiliki Balai Indonesia yg representatif dan perlengkapan seni budaya yg cukup lengkap termasuk gamelan karawitan Jawa.
"Kita giatkan latihan gamelan dengan pelatih bapak Sumiyanto pegiat seni budaya Jawa di Jepang asal Solo. Latihan gamelan ini terbuka untuk umum", ujar Saidan.