Luncurkan Peringatan Hari Santri, Menag: Pasang Badan demi NKRI

Sambutan Menag Lukman Hakim di acara 'Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia'
Sumber :
  • VIVAnews/Syaefullah

VIVA – Kementerian Agama secara resmi menggelar peluncuran rangkaian peringatan Hari Santri 2019 yang mengusung “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia” di Auditorium HM Rasjidi, Balai Diklat Kemenag RI, Jalan MH Thamrin nomor 6 Jakarta Pusat, Kamis malam, 19 September 2019.

Doa Untuk Pilkada Damai 2024, Ribuan Santri dan Ulama Bershalawat di Polda Banten

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan, pada acara launching ini, Hari Santri masih terus diperingati sebagai bukti keberadaan negara di sisi entitas yang selama ini mengambil bagian penting dalam keberagamaan, ke-Indonesia-an, dan kebhinekaan ini.

“Santri dan pesantren telah menjadi bagian sejarah kemerdekaan bangsa dan memiliki kontribusi besar dalam menjaga persatuan. Dalam ancaman disintegrasi yang salah satunya mengambil sentimen agama, santri tetap mendukung bahkan memasang badan demi keutuhan NKRI," kata Lukman.

Kemenag Undang Jokowi dan Prabowo untuk Peringati Hari Santri 22 Oktober

Dalam konteks isu global, kata dia, pondok pesantren kini memiliki posisi cukup signifikan dalam percaturan wacana perdamaian dunia. Ia berhasil menjadi role model pendidikan Islam yang mampu menjadi laboratorium perdamaian.

Di pesantren, santri-santri dikader dengan keilmuan yang mendalam dan dibekali dengan karakter humanis, inklusif, toleran, dan moderat.

15.000 Santri Tangerang Kibarkan Bendera Palestina Serukan Perlindungan

"Dalam perkembangannya, para santri siap berperan sebagai duta-duta perdamaian di tengah dinamika yang sering mendapat ujian perpecahan, konflik, bahkan peperangan," tuturnya.

Tema perdamaian merupakan salah satu respons atas terpilihnya Indonesia sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020 bersama empat negara lainnya yakni, Jerman, Republik Dominika, Belgia, dan Afrika Selatan.

Menurutnya, umat Islam Indonesia adalah populasi muslim terbesar di dunia yang salah satunya direpresentasikan oleh kaum santri. Entitas ini memiliki andil besar dan terus berperan aktif dalam menyokong cita-cita perdamaian global yang tidak menghendaki adanya diskriminasi, ketidakadilan, terorisme, invasi, kolonialisme, dan lain-lain.

Acara launching peringatan Hari Santri 2019 diinisiasi oleh Kementerian Agama bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Pembukaan rangkaian peringatan Hari Santri dilakukan oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin dan dari Kemenlu diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir.

Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015 menjadi tonggak sejarah baru bagi perjuangan kaum santri. Sejarah mencatat, tanggal 22 Oktober adalah tonggak sejarah perjuangan santri melawan penjajah Belanda yang kemudian bergulir sebagai pertempuran Hari Pahlawan Surabaya.

Perlawanan terbesar sepanjang sejarah perjuangan Indonesia ini bermula fatwa “Resolusi Jihad” yang difatwakan KH Hasyim Asyari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jatim, pada 22 Oktober 1945.

Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren sejak 2015 sampai tahun ini secara rutin menggelar peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda-beda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya