30 Proyek di Sepanjang Selatan Jawa Berpotensi Bencana
- Eduward Ambarita
VIVA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyoroti masifnya pemerintah membangun sejumlah proyek di Pulau Jawa. Lembaga itu menyoroti, sedikitnya ada 30 titik proyek ataupun investasi di sepanjang pesisir selatan Jawa yang berpotensi bencana.
"Ke 30 titik ini berupa tambang pasir besi, tambang emas, proyek infrastruktur bandara dan transportasi darat serta pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)," kata Eksekutif Nasional Walhi, Edo Rakhman, saat menggelar keterangan pers di kantornya Jakarta Selatan, Selasa 17 September 2019.
Sementara itu, Tubagus Soleh Ahmadi dari Walhi Jakarta, mengatakan bahwa ibu kota mengalami peningkatan bencana banjir dan rob karena dampak penurunan fungsi sistem hidrologis. Kawasan tangkapan air makin berkurang dan terjadi kerusakan kawasan pesisir. Menurut dia, Banten yang merupakan tetangga Jakarta juga mengalami hal serupa.
"Kerentanan Jakarta dengan banjir dan kekeringan tidak bisa dijawab hanya dengan kebijakan sektoral atau parsial administratif. Tetap harus dibuatkan roadmap lintas batas Jakarta,” katanya.
Sementara itu di Yogyakarta, Walhi juga mengungkapkan, kerentanan proyek-proyek strategis nasional di sekitar daerah yang dikenal sebagai kota pelajar tersebut. Sejak beroperasi atau pembangunan Bandara Kulon Progo, banyak daerah pesisir Jawa Tengah, menjadi 'target pembangunan selanjutnya'. Ditambah lagi, belum termasuk ancaman krisis air dan gempa di wilayah tersebut.
"Bahwa proyek-proyek strategis nasional selain meningkatkan kerawanan bencana di lokasi proyek, juga menstimulasi kerusakan lingkungan," kata Halik Sandera, direktur Walhi Yogyakarta.
Selain di Yogyakarta, Jakarta, dan Banten, sejumlah catatan juga disampaikan Walhi. Di Jawa Timur, konsesi tambang di kawasan pesisir dekat dengan ancaman tanah longsor. Keberadaan konsesi tambang membongkar kawasan hutan dan perbukitan.