Awan Panas Gunung Merapi Meluncur 1.100 Meter ke Kali Gendol Pagi Ini

Luncuran awan panas dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Senin, 18 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi, Selasa, 17 September 2019. Awan panas guguran ini memiliki jarak luncur 1.100 meter ke arah hulu Kali Gendol.

Empat Kota RI Tempati Posisi Teratas Daerah Terpanas di Asia Tenggara pada Juni-Agustus

Dalam keterangan tertulisnya Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan awan panas guguran terjadi pada pukul 06.52 WIB.

"Awan panas guguran terjadi pada Selasa 17 September 2019 pukul 06.52 WIB. Jarak luncur 1.100 meter ke arah hulu Kali Gendol," ujar Hanik.

Taruh Botol Air Mineral di Mobil Bisa Picu Kebakaran, Ini Penjelasannya

Hanik menyebut, awan panas guguran tercatat di seismograf memiliki amplitudo maksimum 62 milimeter. Sedangkan durasi awan panas guguran mencapai 110 detik.

Selain itu, pada 17 September 2019 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, BPPTKG juga mencatat terjadi tiga gempa guguran. Gempa guguran ini memiliki amplitudo 3-10 mm dengan durasi 28.68-42.72 detik.

Pemprov Jateng Keluarkan Surat Edaran Waspada Ancaman Gempa Megathrust

Hingga saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi dengan status waspada atau level II. Status waspada ini telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018 yang lalu.

Dalam rekomendasinya, BPPTKG masih menetapkan dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tak ada aktivitas manusia. Masyarakat yang berada di luar radius 3 km diperbolehkan beraktivitas seperti biasa. (ase)

Lontaran abu yang keluar dari kawah setinggi 500 meter saat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Selasa, 6 Agustus 2024.

 Gunung Semeru Meletus 2 Kali pada Pagi Ini

Menurutnya, kolom abu erupsi GUnung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024