Semua Pesawat untuk Hujan Buatan Dipusatkan di Pekanbaru
- VIVA.co.id/Dani Randi
VIVA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, semua pesawat terbang yang akan digunakan untuk menciptakan hujan buatan dipusatkan di Pekanbaru, Riau.
Setidaknya ada dua pesawat CASSA milik TNI AU, CN-235 dan satu Hercules disiagakan di Pekanbaru. Pesawat-pesawat itu akan dimuati garam untuk menciptakan hujan buatan sebagai upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Provinsi Riau.
"Setiap saat ada laporan awan, terbang, bikin hujan buatan," kata Wiranto dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan, di Hotel Novotel, Pekanbaru, Riau, Senin 16 September 2019, malam.
Menurut Wiranto, jika hujan buatan tidak bisa dilakukan karena tidak ada awan, maka akan dilakukan water bombing dengan helikopter. Bisa juga water bombing melalui darat kalau titik api berada dekat pemukiman, sehingga bisa terjangkau dengan transportasi.
"Tapi kalau itu enggak ada, satu-satunya dijangkau helikopter, ya water bombing," ujarnya.
Untuk pemadaman karhutla di Provinsi Riau hingga saat ini sudah dilakukan 71.000 sorti penerbangan. Artinya, air yang ditumpahkan sudah sekitar 200 ton air sudah ditumpahkan. Wiranto menegaskan, upaya pemadaman terus dilakukan termasuk dengan menambah personel di lapangan.
"Yang sekarang sudah dilakukan pasukan-pasukan dari TNI, dari Kepolisian ditambah untuk kemudian menambah pasukan darat, menambah Manggala Agni," tegasnya.
Wiranto menambahkan, bahwa kebakaran hutan ini bisa cepat padam kalau ada hujan. Karena ini musim kemarau, maka solusinya dengan membuat hujan buatan. Tapi, hujan buatan perlu pesawat terbang, garam dan kondisi awan.
"Persyaratannya harus awan yang kira-kira 70 persen kandungan airnya, baru ada pesawat naik kasih garam itu turun. Nah kebetulan di wilayah Kalbar, Kalteng itu awannya masih belum ada. Di Riau mulai ada." [mus]