Edy Rahmayadi: Uang 1,67 Miliar Hilang Sudah Pasti Janggal
- VIVA/Putra Nasution
VIVAnews - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengungkapkan kekesalan uang sebesar Rp1,67 miliar milik Pemerintah Provinsi Sumut hilang dan digondol maling di kantornya, Senin sore, 9 September 2019. Kini, kasus tersebut ditangani Polrestabes Medan.
“Hilang itu adalah kecerobohan, uang 1,6 miliar itu diambil tunai. Padahal sebagian ada empat orang yang ditransfer ke rekening. Tapi sisanya 1,6 miliar sekian diambil dimasukkan ke dalam mobil dan dia melakukan salat itu adalah perbuatan yang ceroboh,” kata Edy kepada wartawan di Medan, Senin, 16 September 2019.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai sangat janggal hilangnya uang miliran rupiah untuk pembayaran honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang disalurkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setdaprov Sumut.
“Sudah pasti janggal lah, kenapa dana sekian kok diambil tunai ditaruh di mobil," ujar mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.
Terkait kasus ini, Edy meminta kepolisian untuk menjerat pihak-pihak yang terlibat dalam pencurian yang dinilai janggal tersebut. "Dan sebegitu cerobohnya lah orang itu ditinggalnya sampai berjam di dalam mobil. Kan besar itu 1,6 miliar,” kata mantan Pangkostrad itu.
Uang tunai sejumlah Rp1.672.985.500 miliar hilang dari dalam mobil Avanza BK 1875 ZC yang diparkirkan di pelataran kantor gubernur Senin pekan lalu. Uang tersebut diambil dari Bank Sumut oleh Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Muhammad Aldi Budianto bersama tenaga honorer BPKAD, Indrawan Ginting.
Setelah sampai di kantor gubernur, keduanya masuk dan meninggalkan mobil di parkiran. Setelah keluar, uang itu sudah raib. Ironisnya, pengambilan uang tunai dengan jumlah besar itu tidak mendapatkan pengawalan dari kepolisian. (ase)